JogjakuKuliner

5 Kafe Unik di Jogja Cocok Untuk Sinau dan Healing Bisa Kamu Coba After Pandemi

Yogyakarta seolah tidak pernah kehilangan pesonanya. Tidak hanya Tugu Jogja, Malioboro atau Parangtritis ternyata Jogja juga memiliki banyak “hidden games” berupa kafe-kafe unik yang menarik dicoba untuk healing sekaligus sinau atau mengerjakan tugas-tugas kuliah online. Sebagai tempat yang banyak digemari anak muda, kafe atau bisa disebut co-working space tumbuh merebak disudut-sudut Jogja bak cendawan di musim hujan. Kafe-kafe ini tidak lagi sekedar menjual makanan tapi juga konsep–konsep yang belum pernah kamu temui sebelumnya.

Kali ini kami rangkumkan 5 rekomendasi kafe unik di Jogja yang bisa masuk daftar list kunjunganmu setelah pandemi nanti ; let’s check this out !

  1. Ndono ae meng arah Tugu ; Yok Mari ke Tugu Lor Yogyakarta”
foto : novien G

Kamu tidak salah dengar atau tidak salah baca , nama kafe rekomendasi pertama dari kami memang bernama Kafe Tugu Lor. Lokasinya yang berada sedikit menjorok dari jalan raya dekat ikon kota pelajar ini menawarkan tagline berupa coffe and comfort chicken. Terletak di Jalan AM Sangaji no 72  Jetis  Daerah Istimewa Yogyakarta ,Tugu Lor menyajikan panorama teduh nan hijau di dalam kafenya. Menu-menunya yang unik seperti perpaduan flora dengan fruit signature kemudian diramu kedalam ice choco blues cocok menemani suasana belajarmu atau vacationmu with Nasi goreng Tugu kulon sebagai menu makan siang  yang siap menjadi temanmu ditengah hari .

Baca Juga  Wisata Kekinian : Upside Down World Jogja

Tugu lor ; A up of Tugu Lor Java !

  1. “Hallo Sinyo en Noni ; Sore-Sore Ik ke Kumpeni Kopi”
foto : hamam hasan

Buat kamu yang suka banget nuansa vintage –kolonial bisa banget datang ke Kumpeni Kopi! Kafe yang terletak di daerah Kauman Yogyakarta ini menawarkan nuansa klasik yang berpadu dengan lembutnya aroma kopi serta gurihnya bitterballen ; si perkedel khas Belanda. Berdasarkan penelusuran tim redaksi , bangunan yang sekarang menjadi kedai kopi ini konon dimiliki oleh saudagar yang tinggal di Kauman sekitar tahun 1932.  Agar tidak terbengkalai maka Sang Owner menata ulang bangunan ini. Dengan padu –padan perabotan antik serta kekhasan bangunan kolonial, Kumpeni Kopi layak masuk list kunjunganmu untuk mengerjakan tugas berselimut suasana dan sensasi baru !  Kumpeni Kopi beralamat di  Jalan Nyai Ahmad Dahlan no 32 , Notopraja, Kota Yogyakarta.

  1. Kebun Berbuku-Buku ada di Kebun Buku”
foto : ganeshamed

Bagi kamu para bookworm alias pecinta buku, Kebun Buku Mantrijeron adalah surga dunia.  Selain kamu bisa ngopi sambil sinau , kamu akan dimanjakan dengan beragam jenis koleksi buku. Sesuai taglinenya “ We serve art , books , and coffe”, Kebun Buku menjadi pilihan tempat untukmu yang lagi ingin suasana homey , klasik , dan srawung. Gaskeun ke Jalan Minggiran no 61 A , Suryodiningratan ,Kec.Mantrijeron Daerah Istimewa Yogyakarta.

  1. Cabang ke 8 dari 3 negara ; De Ngokow cocok untuk Kongkow”

Tidak jauh dari pusat keramaian di sekitar Malioboro tepatnya kearah Jokteng ,kamu bisa menemukan kafe unik bertempat di cagar budaya . Lah opo oleh toh ?

Baca Juga  Tempat Untuk Ngabuburit dan Cari Takjil di Sekitar UNY
foto : Ngokow™ Coffee Roastery & Tea Club Jogja

Jawabannya oleh dan boleh ; Kafe bernama “De Ngokow “ ini  berlokasi langsung di cagar budaya bernama Pendopo Ndalem Pujokusuman . Meski tidak semua bangunan digunakan namun area Ndalem Pujokusuman menjadi nilai unik dari kafe yang mengusung konsep Western ft Javanese ini. Mulai dari Chicken Zilla ,Nonton Latihan Tari , sampai belajar kopi sama Mas Baristanya bisa dilakukan 3 in 1 disatu tempat !  MANTAP !

  1. Kafe Humanis ‘KASULI’ ; Si Kafe Susu Tuli “

Terakhir, ada kafe  unik dan penuh value yang bisa masuk tempat kunjunganmu nanti yaitu Kasuli atau Kafe Susu Tuli. Ya, benar sekali !

foto : muv leather craft

Kafe ini berdiri atas prakarsa kawan-kawan tuli yang ingin belajar wirausaha dan tetap berdaya . Wah ,semangatnya patut diacungi jempol ya !

Berdasarkan penelusuran tim redaksi ,pendiri kafe ini adalah Ahmad Roby Nugroho  yang merupakan anggota dari Deaf Art Community (DAC ) Yogyakarta . Salut ya  dengan Mas Ahmad ! Yuk sambil mengapresiasi kerja keras kawan tuli kita bisa berkunjung setelah pandemi usai di Jalan Langenarjan Lor no 16 A ,Panembahan ,Kec.Kraton, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tentrem Restu Werdhani

Alam Terkembang Djadi Guru 🌻 Bisa diikuti potret kegiatannya di @pramudhiyawardhani

Related Articles

Back to top button
X