Mahasiswa BangetPojok #UNYu

5 Kebutuhan Ekonomi yang Menghantui Kehidupan Mahasiswa

Menjadi mahasiswa adalah suatu keberhasilan yang patut kita syukuri. Mengapa? Karena kita adalah orang terpilih yang bisa menginjakkan kaki di perguruan tinggi. Tetapi, untuk menikmati rasa syukur yang luar biasa itu sebagai mahasiswa pun juga banyak rintangannya, salah satunya adalah mengenai kebutuhan ekonomi. Perjalanan semester mulai dari semester 1, 2, 3, dan selanjutnya pastinya akan menimbulkan kebutuhan ekonomi yang semakin banyak. Alhasil banyak mahasiswa yang mengeluh dan menimbulkan kesan bahwa si mahasiswa kurang bersyukur.

5-kebutuhan-ekonomi-yang-menghantui-kehidupan-mahasiswa

Lalu sebenarnya apa saja sih kebutuhan ekonomi yang sering menghantui mahasiswa? Sebegitu beratkah hingga membuat para mahasiswa mengeluh? Yuk mari kita bersama.

1. Iuran kas kelas

Nggak ada salahnya kan walau udah mahasiswa tapi masih ada iuran kas kelas? Iya, iuran kas kelas seperti waktu sekolah itu lho. Memang, iuran kas kelas biasanya tidak dipatok dengan nominal yang besar, tergantung kesepakatan kelas sih. Katakan saja misalnya iuran kas kelas sebesar 5 ribu dalam seminggu. Tapi ternyata kamu juga telat terus bayarnya, atau malah si bendahara tidak pernah meminta uang kas kelas. Pada akhirnya kamu punya tanggungan yang harus dibayar saat akhir semester. Yang pada awalnya sebesar 5 ribu dalam seminggu, eh tapi nggak terasa karena jarang bayar malah semakin menumpuk dan semakin banyak. Kalau udah dengar kata iuran duuuuh susah banget buat bayar.

Baca Juga  Sisi Lain Kampus Keguruan

2. Print dan fotokopi

Yang namanya mahasiswa pastinya tidak pernah lepas dengan tugas dong. Sebagian besar juga dosen meminta mahasiswa untuk mengumpulkan tugas dalam bentuk “print-printan” alias harus diketik kalau perlu dijilid dulu. Nah kalau banyak dosen yang meminta seperti itu, bisa bayangin kan berapa banyak uang yang harus kita keluarkan untuk ngeprint, jilid, atau kalau perlu fotokopi juga? Yah mungkin kalau cuma satu atau dua mata kuliah nggak papa kalik ya, kalau semua mata kuliah ada tugas dan juga harus dikumpulkan dalam bentuk print-printan gimana dong? Kamu pasti nggak sadar kalau tiba-tiba uangmu udah berkurang banyak dan hilang gitu aja. Padahal uang hasil nabung dan kiriman dari orangtua udah dipakai dengan seminimal mungkin, tapi ya tetep aja mau nggak mau harus dipakai huhu.

3. Uang jajan harian

Walaupun kamu udah berusaha buat pengen menghemat, tapi rasa pengen jajan itu pasti ada kan? Apalagi kalau banyak jajanan baru di kantin. Rasanya pengen jajan terus. Dan rasa lapar itu susah banget ditahan. Nggak sadar pas jam-jam istirahat gitu tiba-tiba udah jajan banyak dan itu berlangsung tiap hari. Ya gimana ya? Mau masak kadang juga ribet, emang lebih simple jajan sih hihi.

Baca Juga  Daftar Terbaru 5 PTS Terbaik Di Jogja Versi Kemdikbud

4. Bayar uang kost

Kalau ini sih berlaku bagi mahasiswa yang nge-kost alias mahasiswa rantau. Kalau ibu atau bapak kost-nya baik sih nggak papa, mungkin masih bisa ditoleransi kalau belum bayar kost selama 1 sampai 3 bulan. Nah kalau ibu atau bapak kost-nya killer kan ya harus bayar kost secara tepat waktu huhuhu.

5. Kuota

 Sekarang kita hidup di zaman smartphone. Yang mana segala aktivitas kampus dibikin grup (misalnya grup WhatsApp, BBM, atau LINE). Dari grup kelas, grup kelompokan tugas, sampai ada dosen yang minta untuk membuat grup agar lebih enak dalam komunikasi. Hal ini sih baik-baik aja. Tapi ya itu, kuncinya harus tetap on dan jangan telat beli kuota. Biasanya banyak “kicauan” dari grup tuh, kalau nggak on berapa hari aja udah rame banget duuuh. Nah kuota saat ini juga penting banget, salah satunya bagi mahasiswa. Maka dari itu juga harus pandai-pandai memilih kuota sesuai budget yang ada hihi.

Bekti Renggani

Sastra Indonesia | 2014 | Mahasiswi yang suka nonton anime dan makan makanan Jepang

Related Articles

Back to top button
X