Artikel

7 Tips Memilih Asuransi Kesehatan Terbaik

Memilih asuransi kesehatan itu gampang-gampang susah. Gampangnya karena banyak layanan asuransi kesehatan di Indonesia. Sedangkan susahnya lantaran mesti mengulik seluk-beluk setiap layanan itu.

Sebetulnya sekarang mencari dan mempertimbangkan penawaran asuransi jauh lebih mudah. Apa lagi kalau bukan berkat Internet.

Bayangkan, dulu orang mesti mengumpulkan brosur demi brosur asuransi kesehatan sebelum mantap menjatuhkan pilihan. Belum lagi mendengarkan kata-kata penuh bunga dari agen-agen asuransi yang mengeluarkan sederet jurus bujuk-rayu.

Kini tinggal bagaimana upaya kita dalam memanfaatkan kemajuan teknologi Internet dengan maksimal untuk memilih asuransi kesehatan terbaik. Sebagai panduan, berikut ini beberapa tips yang bisa dicoba.

  1. Bujet berapa?

Dalam asuransi kesehatan, terdapat premi yang mesti rutin dibayar tiap bulan. Besar-kecilnya premi menentukan luas jaminan yang diberikan oleh pihak asuransi.

Maka hitung dulu pengeluaran dan pemasukan per bulan. Sisihkan angka yang sekiranya cukup sebagai bujet untuk membayar premi. Asuransi kesehatan sudah menjadi kebutuhan sehingga sepatutnya diprioritaskan, meski bukan yang utama.

Dari angka ini, barulah sesuaikan dengan jenis asuransi kesehatan yang dikehendaki. Ingat, asuransi kesehatan dengan jaminan terluas tidak selalu yang terbaik. Apa gunanya ngotot ambil asuransi itu tapi kemudian seret bayar premi yang kemudian malah membuat jaminan hangus sia-sia.

  1. Keluarga atau personal?

Berdasarkan manfaatnya, jenis asuransi kesehatan bisa dibedakan menjadi dua, yakni keluarga dan personal/individu. Bila kamu sudah berkeluarga, ada baiknya memilih asuransi kesehatan keluarga.

Itu artinya payung asuransi melindungi segenap anggota keluarga dari risiko yang mungkin terjadi. Bila anak sakit, misalnya, bisa klaim biaya perawatan dengan asuransi. Namun manfaat ini umumnya mesti ditebus dengan premi yang lebih tinggi.

Baca Juga  Cara Memasang AI Camera di Area Lobi Kantor

Para lajang alias jomblo tentu lebih pas mengambil asuransi kesehatan personal. Preminya lebih murah dengan manfaat yang tepat sasaran untuk individu.

  1. Reimburse atau cashless?

Terdapat dua jenis klaim biaya asuransi, yakni reimburse dan cashless. Dengan klaim reimburse, kamu mesti membayar dulu biaya perawatan di muka. Nantinya biaya itu bisa diklaim ke pihak asuransi dengan bukti pembayaran dari rumah sakit.

Sedangkan sistem cashless memberikan kemudahan lebih karena kamu tinggal memberikan kartu asuransi ke rumah sakit. Kartu akan dicek oleh petugas rumah sakit dan biaya perawatan ditagihkan langsung ke pihak asuransi tanpa lewat pasien.

Tapi premi asuransi kesehatan sistem cashless biasanya lebih tinggi. Sebab, sistem itu lebih praktis. Meski begitu, asuransi dengan sistem reimburse biasanya lebih banyak diterima di rumah sakit lantaran jaringan yang lebih luas.

  1. Bagaimana jaringannya?

Makin luas jaringan rumah sakit yang bekerja sama, makin pantas suatu layanan asuransi kesehatan disebut terbaik. Sebab, kamu bisa lebih mudah mendatangi rumah sakit untuk pengobatan. Terlebih bila celaka di daerah antah berantah.

Ada kemungkinan klaim ditolak jika dirawat di rumah sakit yang tidak masuk jaringan pihak asuransi. Ini terutama berlaku buat asuransi kesehatan dengan sistem cashless alias bermodal kartu saja.

  1. Rekam jejaknya oke?

Urusan klaim asuransi sering diasosiasikan dengan keribetan dan keruwetan. Bahkan beberapa orang menganggap mustahil klaim asuransi dengan nominal wow bakal mudah cair.

Untuk mengantisipasi hal ini, teliti dulu rekam jejak pihak asuransi dalam memberikan layanan kepada konsumen. Kamu bisa bertanya kepada kenalan, keluarga, atau gebetan yang punya pengalaman dengan asuransi itu.

Baca Juga  Jadikan Ruangan Lebih Indah dengan Perpaduan Warna yang Menarik

Cara lainnya adalah googling untuk melihat apakah ada kasus klaim yang berlarut-larut atau ada keluhan surat pembaca di media massa/media sosial. Meski begitu, kasus atau keluhan itu tidak selalu menandakan rekam jejak pihak asuransi tersebut jelek. Coba minta klarifikasi saja ke petugas asuransi soal perkara tersebut demi kejelasan.

  1. Penyakit yang dikover apa saja?

Sayangnya, tak semua jenis penyakit dikover asuransi kesehatan. Beberapa penyakit bisa jadi tak masuk hitungan. Namun ini tergantung kebijakan setiap pihak asuransi.

Makanya pastikan sudah tahu apa saja penyakit yang masuk tanggungan dan yang tidak. Salah-salah nanti malah kecewa begitu mengidap penyakit tertentu yang ternyata biaya pengobatannya tidak ditanggung asuransi.

  1. Prosedur klaim bagaimana?

Salah satu poin utama untuk menentukan status asuransi kesehatan terbaik adalah kemudahan klaim. Asuransi kesehatan dengan sistem cashless tentu tak diragukan lagi kemudahan prosedurnya. Tinggal berikan kartu, beres. Masalah terletak pada jaringan rumah sakit yang bekerja sama.

Prosedur klaim asuransi kesehatan dengan sistem reimburse lebih butuh banyak perhatian. Kini sudah banyak perusahaan asuransi yang menyediakan cara klaim via e-mail atau Internet.

Cukup berikan scan bukti pembayaran biaya perawatan, klaim akan diproses. Tapi itu belum cukup. Cari prosedur pencairan klaim dengan waktu tersingkat, tidak berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.

Memilih asuransi kesehatan tidak seperti memilih kursi tiket kereta api Lebaran. Tak perlu buru-buru. Tak perlu khawatir diserobot orang lain yang berlomba mencari kursi yang sama. Selow saja biar tidak salah pilih.

admin

UNY COMMUNITY - Komunitas Mahasiswa dan Alumni UNY - kirim artikel menarik kalian ke redaksi@unycommunity.com, syarat dan ketentuan baca  Disini 

Related Articles

Back to top button
X