JogjakuWisata

Menikmati Senja Di Embung Tambakboyo

Sore itu cuaca cerah, air embung yang beriak bergegas menyambut kami. Mempersilahkan kami untuk menyusuri keindahan embung. Sembari kami mengistirahatkan kaki, duduk nyaman di tepian embung, sambil sesekali angin sore bertiup berlahan mengusap dengan lembut seisi relung jiwa, seketika kami  jatuh cinta dengan tempat ini. Alam memang sedang memamerkan kemolekannya pada kami. Sejauh batas mata memandang terlihat matahari yang tengah bersiap-siap untuk turun, pulang ke peraduan suci. Lembayung senja berlahan tertoreh indah di atas sana, warnanya yang menawan berpadu dengan biru langit dan putihnya awan yang setia menaunginya. Kami seperti tengah menyaksikan pertunjukan yang sangat indah di atas sana. Sementara di depan kami, ratusan ribu air tertampung dengan begitu apik dalam sebuah wadah maha besar, Embung Tambakboyo.

SDC13016

Hamparan air yang jernik beriak pelan. Birunya langit terpantul dengan sempurna pada permukaan embung. Semilir angin yang sejuk, semakin menambah sempurna tempat ini. Beberapa pemancing ikan, masih berjibaku menunggu umpan di ujung joran mereka disambar oleh ikan. Pepohonan hijau yang berderet mengelilingi embung, seperti barisan prajarit yang  siap sedia menjaga kedamaian embung. Sesekali beberapa pedagang melintas menjajakan dagangan mereka, jagung rebus yang masih mengepul hangat atau bulatan cilok lengkap dengan saos sambalnya siap dipilih oleh para pengunjung untuk menemani mereka menghabiskan waktu di Embung Tambakboyo.

Baca Juga  7 Tempat Rekomendasi Menikmati Senja di Yogyakarta

Hanya dengan membayar Rp 2.000,00 untuk sepeda motor dan Rp 3.000,00  untuk kendaraan roda empat, pengunjung sudah bisa menikmati keindahan embung seluas 7,8 H, sangat murah bukan? Untuk mencapai Embung Tambakboyo para pengunjung bisa melalui ringroad, kemudian perempatan UPN ke arah utara kurang lebih 1 km, memasuki perumahan MBS, lurus ke utara hingga ujung jalan, mengikuti belokan ke arah kanan, kurang lebih 300 meter kemudian pintu masuk Embung Tambakboyo sudah terlihat.

SDC13017

Embung yang dibangun pada tahun 2003 ini terletak diantara tiga desa, yaitu Condong Catur, Maguwoharjo dan Wedomartani. Embung  yang berfungsi sebagai resapan air tanah untuk warga Bantul, Sleman, serta Yogyakarta, sebagai sarana pengairan, dan cadangan air untuk PDAM dimasa mendatang ini sejatinya merupakan tempat pertemuan antara Sungai Tambakbayan dan Sungai Buntung. Secara harfiah sendiri tambak berarti kolam, sedangkan boyo artinya buaya. Kedua kata tersebut berasa dari bahasa Jawa. Kata Embung juga berasal dari bahasa Jawa yang berarti waduk. Entah dari mana asal muasal nama Embung Tambakboyo.

Baca Juga  5 Rekomendasi Toko Baju Muslim di Yogyakarta

Senja kian temaram, matahari benar-benar telah pulang ke peraduannya. Kami harus segera pulang, walaupun sebenarnya masih ingin berlama-lama mengecap keindahan di Embung yang terletak di wilayah Sleman ini. Kami pun berlahan mengayunkan kaki meninggalkan Embung Tambakboyo, sambari mengukir sebuah janji, untuk suatu saat kembali lagi mengunjungi tempat ini.

Resti Dhian

Apa yang saya tulis belum tentu saya | Alumni PBSI UNY

Related Articles

Back to top button
X