Kabar KampusPKM

Menguak Makna “Nyeker” Abdi Dalem Kasultanan Yogyakarta

Ngayogyakarto Hadiningrat disebut sebagai kota pendidikan dan kota budaya. Tidak hanya itu, kota yang berpredikat istimewa ini memiliki sesuatu yang unik. Keunikan tersebut juga diperlihatkan sebagaimana kehidupan masyarakatnya yang masih sangat kental dengan tradisi Jawa. Tradisi Jawa tersebut merupakan warisan budaya dari leluhur mereka dan masih dipertahankan hingga saat ini. Selain itu, hal yang membuat Yogyakarta berbeda dengan daerah yang lain adalah dengan sistem pemerintahannya dengan  gubernur yang memerintah secara turun temurun oleh keluarga keraton  dan  terdapat pula adat pengabdian masyarakat terhadap keraton yang sering di sebut dengan “abdi dalem”.

Abdi dalem adalah orang yang bersedia menjadi abdi budaya Keraton Yogyakarta. Para abdi dalem dituntut untuk memiliki perilaku yang selaras dengan nilai budaya Jawa dan bersedia menjadi contoh baik di lingkungan Keraton Yogyakarta ataupun di lingkungan masyarakat, tanpa adanya pamrih atau imbalan. Abdi dalem memiliki fungsi untuk  menjaga, melestarikan, dan mengembangkan kebudayaan Jawa yang sesuai dengan aslinya, abdi dalem adalah subjek penting. Secara filosofis, alasan seseorang menjadi abdi dalem adalah untuk mencapai kesempurnaan hidup  baik secara  kultural dan spiritual yaitu memahami hakikat hidup yang sebenarnya. Seperti dalam pepatah  Jawa yaitu “sangkan paran ning dumadi, dumadi ning sangkan paran”. Pepatah Jawa tersebut bermakna bahwa untuk mencapai kesempurnaan hidup, harus mengetahui tujuan hidup. Pepatah Jawa itulah yang dapat menggambarkan loyalitas abdi dalem kepada Kasultanan Yogyakarta. Seorang abdi dalem itu tidak pernah menuntut dan mengabdi kepada Kraton Yogyakata adalah tujuan hidup mereka. Bisa dikatakan, jika abdi dalem tidak dibayar pun  mereka akan tetap bersyukur karena telah diizinkan untuk mengabdi kepada Kasultanan Yogyakarta. Nilai yang dapat  diambil dari seorang abdi dalem adalah selalu bersyukur dan merasa cukup, karena pada prinsipnya dari sifat bersyukur dan merasa cukup itulah akan ada sesuatu yang lebih.

Baca Juga  Tim Putri UNY Raih Peringkat 3 LIMA Futsal Nasional 2015

Abdi dalem dibagi menjadi beberapa bagian yang masing-masing bagian tersebut memiliki wilayah kerja yang berbeda. Abdi dalem dibagi menjadi 2 bagian yaitu kaprajan dan punokawan. Abdi dalem kaprajan bertugas untuk mengurusi administrasi kraton sedangkan abdi dalem punokawan cenderung mengurusi bagian kebudayaan. Abdi dalem punokawan dibagi ke dalam beberapa bidang misalnya pedhalangan, wiyagan, pesindhen, dan lain sebagainya. Walaupun memiliki wilayah kerja masing-masing, ada satu hal yang membuat abdi dalem tersebut sama yaitu sikap “nyeker” abdi dalem ketika menjalankan tugasnya. “Nyeker” merupakan istilah dalam Bahasa Jawa Ngoko yang berarti tidak memakai alas kaki.

Hal inilah yang mendorong mahasiswa UNY yaitu Fahmi Marinda (Ketua), Limas Assifa Suryaningtyas, Reza Widha Yaka, dan Muhammad Lutfi Hendrato di bawah bimbingan bapak Fathurrohman, M.Pd. untuk melakukan penelitian  yang dituangkan dalam Program Kreatifitas  Mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk menguak makna di balik sikap “nyeker” abdi dalem.

Baca Juga  Nila Wulandari, Wisudawan Termuda dan Mapres D3 FT UNY 2015

“Nyeker” ternyata memiliki sebuah filosofi yang sangat mendalam dan mungkin tidak banyak orang tahu makna di balik “nyeker” abdi dalem. K.R.T. Jatiningrat menuturkan bahwa peraturan tertulis yang ada di Kraton Yogyakarta disebut peranatan. Salah satu peranatan yang berlaku di Karaton Yogyakarta berjudul “Lampah-lampah Pesowanan Ngabekten”. Peranatan tersebut membahas mengenai tata cara berpakaian yang harus digunakan oleh raja, permaisuri, hingga abdi dalem pada saat acara pesowanan ngabekten termasuk peraturan untuk tidak menggunakan alas kaki atau cenela (Bahasa Jawa). Hal ini menandakan bahwa “nyeker” merupakan peraturan yang dilaksanakan oleh raja sampai abdi dalem dalam acara tersebut.

1 2Next page

admin

UNY COMMUNITY - Komunitas Mahasiswa dan Alumni UNY - kirim artikel menarik kalian ke redaksi@unycommunity.com, syarat dan ketentuan baca  Disini 

Related Articles

Back to top button
X