Pojok #UNYu

Kisah Inspiratif ; Mahasiswa FBSB UNY Pengusaha dengan Omzet Puluhan Juta Pemilik Buket 2S

Dalam era digital saat ini, kata ekonomi kreatif atau yang biasa disingkat sebagai ekraf mungkin sudah tidak asing lagi di telinga. Berbagai bisnis dijalankan dengan mengutamakan konsep kreatif sehingga tidak saja memudahkan masyarakat, tapi juga mengintensifkan kreativitas. Seiring berjalannya waktu, perkembangan bidang ekonomi pada akhirnya sampai di taraf ekonomi kreatif. Dimana kreativitas menjadi hal yang utama dalam pengembangan ekonomi, apa lagi, jika mengingat keadaan saat ini, tentunya kreativitas dan inovasi-inovasi baru harus terus bertambah mengingat kita semua harus menyesuaikan hidup dengan keadaan. Ekonomi kreatif merupakan proses ekonomi yang termasuk kegiatan produksi dan distribusi barang serta jasa di dalamnya yang membutuhkan gagasan dan ide kreatif serta kemampuan intelektual dalam membangunnya.

Ekonomi kreatif merupakan gabungan dua kata yang masing-masing memiliki makna tersendiri. Ekonomi itu sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan ilmu tentang asas-asas produksi, distribusi, dan pemakaian barang-barang serta kekayaan, sementara kreatif merupakan kemampuan dalam memiliki daya cipta serta kemampuan untuk menciptakan. Dapat dikatakan bahwa ekonomi kreatif merupakan proses perekonomian yang mengutamakan nilai kreativitas. Dalam konsep ekonomi kreatif, salah satu hal terbesar yang dibutuhkan adalah kreativitas. Hal itu karena industri kreatif merupakan inti dari bidang ekonomi kreatif yang digerakan oleh para kreator dan inovator. Generasi muda sebagai aset bangsa berpeluang untuk memajukan ekonomi Indonesia melalui pengembangan produk-produk ekonomi kreatif. Generasi muda merupakan aset bangsa yang berperan besar dalam memajukan kondisi perekonomian Indonesia. Generasi muda sebagai penggerak ekonomi negara memiliki potensi apik melalui pengembangan Higher Order Skills Four Cs (H0S4C) yaitu Creativity, Critical Thinking, Communication and Collaboration sebagai faktor meningkatkan ekonomi kreatif dalam tantangan yang ada dipasar global. Dengan ini Ekonomi Kreatif dan Industri budaya bersama-sama harus dikembangkan oleh generasi muda untuk membangun Perekonomian Indonesia menjadi lebih maju dan ekonomi public juga dapat merasakan manfaat dari pertumbuhan dan perkembangan dari Ekonomi Kreatif.

Baca Juga  Kamu Mahasiswa Semester Lima ? Ini Dia Kiat Sukses Menghadapi Microteaching

Sintia Putri, adalah salah satu peran penggerak dan pemberi sumbangsih untuk kemajuan ekonomi kreatif pada kalangan generasi muda. Gadis yang lahir di Blora 20 tahun silam ini mengawali ‘keberhasilan’ dari kegagalan yang ia rasakan. Kisahnya dimulai pada tahun 2022 ketika lulus dari bangku SMK, melangkahkan kaki memasuki kota pelajar untuk menjemput asa-nya. Di tahun itu pula, jatuh bangun ia rasakan untuk menjadi bagian dari perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta. Namun, Tuhan masih ingin mendengar rintihan pintanya, sehingga warna hijau di pengumuman belum kunjung ia dapatkan. Disisi lain ia percaya, merah yang ia dapatkan bukanlah akhir segalanya. Berkat dukungan keluarga dan berbagai orang terkasih, kakinya kembali melangkah kuat. Sembari terus berikhtiar, keluarga memberi dukungan penuh untuknya memulai hal lain yang tidak kalah ‘keren’.

Tuhan mengilhami ia dengan tangan kreatif dan ide yang cemerlang. Tangannya banyak menyulap hal-hal yang awalnya biasa saja menjadi mengagumkan. Darah seni nya sudah mengalir sejak ia kecil, dibangku SMK pun ia sudah mulai memilih untuk menggeluti dunia seni. Ia juga sudah mulai menerima pesanan sejak di Blora. Memulailah ia mengembangkan apa yang sudah pernah di mulai di tanah kelahirannya. Financial support & mental support begitu ia rasakan dari keluarganya. Dari mulai memasang plang usaha dirumah sampai pada akhirnya saat ini bisa menyewa toko sendiri untuk usahanya. Beralamatkan di depan persis FT UNY, Buket 2S tak pernah sepi setiap harinya. Dari satu kios, menjadi dua tiga dan seterusnya, menambah berbagai alat, menambah berbagai ruang penyewaan lain, dari sendiri melayani pelanggan, hingga mampu merekrut hampir 10 karyawan. Memiliki omzet yang luar biasa, Sintia terus mengembangkan usaha ini melalui berbagai cara dan berbagai platform. Peran digital sangat diupayakan dalam pengembangan usaha ini. Baik dari aktif dari berbagai media sosial, website, dsb. Usahanya melayani pemesana buket, slempang, dan berbagai handcraft lainnya.

Baca Juga  Apa itu Tes Wawasan Kebangsaan (TWK)

Tentunya keberhasilan ini tidak begitu saja ia dapatkan. Banyak hal-hal perjuangan luar biasa di dalamnya. Di tahun 2023 ini, selain usahanya yang semakin berkembang, ia juga telah berhasil menyandang status sebagai ‘mahasiswa’, terkhusus adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Kriya Fakultas Bahasa Seni dan Budaya Universitas Negeri Yogyakarta. Di tahun ini, ia juga telah banyak diundang dalam berbagai acara untuk sharing terkait knowladge dan skill yang ia miliki saat ini. Hal ini menjadikannya pribadi yang semakin bersemangat, bersyukur dan tak pantang menyerah dalam menjalani hal-hal yang sudah Tuhan gariskan untuknya. Generasi muda penuh karya, sumbangsih ekonomi kreatif yang penuh ide dan aset negara yang perlu diapresiasi, diberi ruang dan diberi dukungan agar semakin berkembang maju.

admin

UNY COMMUNITY - Komunitas Mahasiswa dan Alumni UNY - kirim artikel menarik kalian ke redaksi@unycommunity.com, syarat dan ketentuan baca  Disini 

Related Articles

Back to top button
X