Diskusi Penulisan Kreatif Dan Pengenalan Sosial Media Kontributor UNY Community 2019 di Nomadic Workspace
Semakin pesatnya teknologi informasi dan arus komunikasi, media-media berbasis daring berkembang pesat bak jamur di musim penghujan. Tidak terkecuali di lingkungan akademisi, banyak akun-akun khususnya akun sosial media instagram yang ikut menyemarakan ‘dunia akademis’ dengan mengajukan brand bertema kehidupan perkuliahan.
Salah satunya yang masih eksis hingga kini di lingkungan kampus UNY, ialah UNY Community. Komunitas yang beranggotakan para mahasiswa dan alumni UNY yang tahun ini memasuki usia tujuh tahun, telah mengadakan workshop dan diskusi santai bersama pengurus baru tahun 2019 (Read : Kontributor) pada Jumat , 22 Februari 2019 bertempat di Nomadic Workspace. Dibersamai oleh Rony K .Pratama (Alumnus PBSI UNY) untuk sesi diskusi jurnalistik dan strategi media masa serta sesi pengenalan dan pemahaman media online bersama Awan founder UNY Community.
Pada sesi diskusi jurnalistik dan media masa, Ronny menjelaskan bahwa literasi yang berkembang sekarang mengarah pada literasi digital. Lebih lanjut , pria yang sedang distudi lanjut S2 ini memprediksi bahwa pada lima tahun ke depan jurnalisme dan media masa kita akan diwarnai oleh konten-konten foto dan video.
Ronny juga menjelaskan bahwasanya kegiatan tulis menulis tidak lain seumpama kegiatan seni yang lain. Jika mahasiswa seni musik misalnya ,ia akan ‘nyeni’ dengan nada –nada yang kemudian digubah menjadi sebuah lagu . Atau mahasiswa seni rupa , akan menggejawantahkan seni menurut versinya berupa lukisan atau patung misalnya . Menulis akan menelurkan seni kreativitasnya melalui olahan data ,fakta ,serta ragam diksi dan makna.
“Kita seolah-olah ialah produsen dari berita itu sendiri. Sebagai produsen berita berarti kita telah mampu menjawab tantangan aktual dari berita itu sendiri “ sambung Pria yang hobby kuliner mie ayam ini.
Sehingga timbulah semacam ‘ jeu d’esprit’ , ungkapan yang tepat dan jenaka yang mengatakan semakin banyak berita yang kita sebarkan maka semakin marak pula Hoax dan berbagai ujaran kebencian yang menyebar.
Ronny juga menambahkan kiat-kiat dalam ‘seni menulis’ (read : jurnalisme) .Jurnalisme sendiri setidak-tidaknya jangan lepas pada komponen-komponen penting seperti “ siapa sasarannya ?” , “valid dan verifikasi “ serta yang tidak kalah penting ialah “independensi” .
Terakhir, Beliau menyimpulkan bahwa menjadi kontributor bukanlah sekadar menjadi kolom dekorasi.
Sesi selanjutnya dibersamai oleh founder UNY Community yang akrab disapa Mas Awan. Dalam materi yang dipandunya, Alumni teknik mesin UNY ini sharing bagaimana cara menghadapi sekaligus memanfaatkan dinamika perkembangan teknologi dan informasi. Dimulai dari dasar-dasar pengelolaan fanpage pada jejaring facebook, membaca dan mengartikan insight pada akun instagram dengan label bisnis, cara mengelola akun twitter dan line, selanjutnya juga dibagikan tips dan trik untuk membuat konten kreatif di sosial media, selain itu pria kelahiran kota tembakau ini juga membagikan kiat-kiat mengembangkan media tukar informasi para calon mahasiswa yang biasanya akan ramai menyerbu pada musim-musim PMB .
Diskusi santai dan sharing yang berjalan dipersembahkan oleh NOMADIC WORKSPACE. Nomadic Workspace yang berlokasi di Jalan RingRoad Utara ,Sleman ini menyediakan ruang kerja berbasis berlanggan dengan pilihan per jam ,harian dan bulanan.
Nomadic sendiri disulap oleh ownernya dengan gaya yang kreatif ,unik ,kece dan yang seru banyak sekali spot yang instagramable. Dengan kapasitas ruang 6 -15 orang yang dilengkapi dengan akses wifi serta ruangan berpendingin, NOMADIC juga menyediakan kopi ,teh ,atau minuman dingin secara gratis. Untuk info lengkapnya bisa mengunjungi laman NOMADIC di instagram @nomadicwork_id .