Artikel

Strategi Pembangunan Pendidikan dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045

Bonus demografi adalah waktu atau masa dimana penduduk usia produktif (15 – 64 tahun) akan lebih besar jumlahnya dibanding usia nonproduktif (65 tahun ke atas) dengan proporsi lebih dari 60% dari total jumlah penduduk Indonesia. Nah, Indonesia sendiri diprediksi oleh Kementrian PPN/Bappenas akan menghadapi puncak bonus demografi pada tahun 2030. Pada tahun tersebut, penduduk usia produktif berjumlah 70,72 persen dari total jumlah penduduk Indonesia.

Bonus demografi bisa menjadi pendorong kuat dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045, yaitu mewujudkan Indonesia sebagai “Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan”. Untuk mewujudkan impian bangsa tersebut, disusun Visi Indonesia Tahun 2045 dengan 4 (empat) pilar, yaitu (1) Pembangunan Manusia serta Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; (2) Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan; (3) Pemerataan Pembangunan; (4) Pemantapan Ketahanan Nasional dan Tata Kelola Pemerintahan. Dengan demikian, diperlukan persiapan yang matang agar bonus demografi bisa menjadi sebuah keuntungan dan bukan sekaligus sebagai ancaman bangsa.

Salah satu hal yang sangat penting dalam mempersiapkan puncak bonus demografi adalah strategi pembangunan pendidikan di Indonesia. Hal ini juga merupakan perwujudan dari 4 pilar Indonesia Emas 2045 pada poin pertama. Dengan adanya strategi pembangunan pendidikan, diharapkan Indonesia mampu memiliki tenaga kerja dengan pendidikan yang baik dan bisa menyediakan lowongan pekerjaan yang baik pula.

  1. Kualitas dan Layanan Pendidikan Merata

Mewujudkan kualitas dan layanan pendidikan yang merata memerlukan upaya yang cukup keras dan banyak. Selain itu diperlukan peran kolaboratif antara pihak pemerintah, lembaga pendidikan, peserta didik, masyarakat, dan pihak lain yang terkait. Beberapa hal yang bisa diupayakan yaitu dengan memastikan akses pendidikan yang setara bagi semua lapisan masyarakat, termasuk daerah terpencil atau masyarakat dengan tingkat pendapatan rendah. Pihak pemerintah juga perlu memberikan insentif atau beasiswa bagi siswa yang kurang mampu untuk memastikan bahwa biaya pendidikan bukanlah hambatan untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas.

Baca Juga  Analisis SWOT : Pengertian, Manfaat, Dan Faktor – Faktornya

Sementara untuk meningkatkan kualitas pendidikan, perlu adanya pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan tuntutan pasar kerja. Lembaga pendidikan perlu melibatkan pemangku kepentingan, termasuk industri dan masyarakat lokal dalam proses perencanaan kurikulum. Selain itu, perlu adanya penerapan sistem pengawasan dan evaluasi yang ketat untuk memastikan standar kualitas pendidikan terpenuhi di semua sekolah.

  1. Peran Masyarakat dalam Pembangunan Pendidikan

Masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan pendidikan. Masyarakat dapat memberikan kontribusi besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan memastikan bahwa sistem pendidikan sudah berjalan dengan baik atau masih memerlukan banyak perbaikan. Salah satunya adalah peran orang tua dalam mengawasi pendidikan anak-anak mereka, misalnya dengan mendukung pembelajaran di rumah, membantu anaknya dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah, menghadiri pertemuan orang tua-guru untuk memantau perkembangan pendidikan anak.

Selain itu, pembentukan komite sekolah juga sangat penting karena bisa memberikan umpan balik terhadap kebijakan pendidikan. Masyarakat juga dapat diajak berperan dalam menyedikan dukungan sumber daya lokal, seperti buku, alat tulis, peralatan pendidikan, dll.

  1. Profesionalisme Guru dan Perubahan Metode Pembelajaran
Baca Juga  Dari Manfaat Sampai Rekomendasi Perlengkapan Joging Yang Perlu Kita Ketahui

Guru yang profesional seharusnya memiliki kualifikasi dan kompetensi yang memadai sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan. Oleh karena itu, diperlukan penyelenggaraan pelatihan dan pengembangan berkelanjutan yang membantu guru untuk terus meningkatkan keterampilan mereka. selain itu, guru yang profesional seharusnya memiliki etika yang tinggi, termasuk tanggung jawab, integritas, dan rasa hormat terhadap murid.

Sementara untuk perubahan metode pembelajaran, perlu adanya penerapan metode pembelajaran yang lebih aktif dimana siswa terlibat secara langsung dalam proses belajar dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa, peningkatan pemanfaatan teknologi untuk memperkaya pengalaman belajar, serta pendidikan moral yang sangat penting dan perlu dididik sejak usia dini.

Strategi pembangunan pendidikan tidak hanya fokus pada 3 poin yang sudah dijelaskan di atas. Masih banyak strategi pembangunan pendidikan yang bisa dilakukan oleh bangsa untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, terutama saat merasakan dampak bonus demografi. Dengan demikian, Kesuksesan pemanfaatan bonus demografi ini bergantung pada implementasi kebijakan yang efektif, termasuk pendidikan yang berkualitas, pembangunan infrastruktur, dan kebijakan ketenagakerjaan yang mendukung. Semua pihak seharusnya dapat bekerja sama untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

admin

UNY COMMUNITY - Komunitas Mahasiswa dan Alumni UNY - kirim artikel menarik kalian ke redaksi@unycommunity.com, syarat dan ketentuan baca  Disini 

Related Articles

Back to top button
X