Kabar KampusPKM

Wafter, Sebuah Inovasi Untuk Meningkatkan Self Efficacy

Rendahnya self efficacy merupakan sebuah masalah yang masih terjadi pada anak-anak Rumah Belajar Kreatif Kaki Gunung Merapi (Kagem Jogja). Hal tersebut terjadi karena kurangnya stimulus dan apresiasi dari lingkungan. Adik-adik Kagem Jogja mempunyai permasalahan akademik dan non akademik dimana permasalahan akademik telah dibantu oleh pihak Kagem Jogja dengan memberikan bimbingan belajar gratis. Akan tetapi, permasalahan non akademik seperti masalah psikologis rendahnya self efficacy belum dapat ditangani lebih dalam.

Melalui Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-M), empat mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yaitu Pratrisya Cinta Paramita (Psikologi), Dian Candrasari (Psikologi), Shafira Rizki Amalia (Psikologi), dan Safira Adnina (Pendidikan Seni Rupa) secara insentif mendampingi anak-anak kelas 4 dan 5 sekolah dasar  yang berjumlah 8 orang dari bulan April 2019 hingga bulan Juni 2019. Anak-anak di Kagem Jogja diajak untuk menulis buku harian secara intensif, hal ini dilakukan karena melalui kegiatan menulis, kita dapat menilik self efficacy  (keyakinan pada diri sendiri untuk dapat melakukan sesuatu) pada diri adik-adik di KAGEM Jogja. Menulis dapat menjadi sarana untuk dapat mencapai sesuatu setiap harinya serta mengubah proses kognitif untuk menemukan apa yang ingin dicapai dan langkah untuk mencapai sesuatu (Hashemnejad, Zoghi, & Amini, 2014).

Baca Juga  Garuda UNY Raih Peringkat 5 Efisiensi dalam 2015 Student Formula Japan

Pada hari minggu (30/6/2019) digelar pentas akhir yang diselenggarakan di Kagem Jogja pukul 15.30 sampai dengan pukul 17.00 WIB. Pentas akhir merupakan acara puncak dari program pengabdian WAFTER. Terdapat 5 orang anak yang tampil dengan berani menceritakan cita-cita mereka yang tervisualisasi melalui gambaran yang telah mereka buat pada pertemuan sebelumnya dihadapan orang tua serta para volunter  Kagem Jogja. Acara berlangsung dengan lancar dan penuh keceriaan.

Pada kesempatan pentas akhir tersebut, adik-adik, orang tua, dan para volunter mengaku senang dengan adanya program ini. Mereka berharap program ini dapat terus dilanjutkan. Harapan tersebut tidak hanya muncul dari adik-adik saja, orang tua anak pun menginginkan hal yang sama. “Alhamdulillah anak-anak menjadi lebih percaya diri dan berani berbicara di depan umum. Saya harap program ini dapat dilanjutkan agar anak-anak lain juga dapat mendapat manfaat yang serupa” ujar salah satu orang tua yang hadir pada acara pentas akhir tersebut.

Baca Juga  Prof Ajat Sudrajat Kembali Memimpin FIS UNY

Melihat hasi akhir dari program ini, dapat dikatakan bahwa adik-adik di Kagem Jogja mengalami kemajuan. Pada awal pertemuan, mereka belum berani untuk berbicara di depan umum, bahkan mereka tidak percaya diri menunjukkan hasil karyanya. Namun, seiring berjalannya program, adik-adik menjadi lebih percaya diri akan kemampuan mereka.

admin

UNY COMMUNITY - Komunitas Mahasiswa dan Alumni UNY - kirim artikel menarik kalian ke redaksi@unycommunity.com, syarat dan ketentuan baca  Disini 

Related Articles

Back to top button
X