Kabar KampusKarya MahasiswaPKM

Batico (Batik Kombinasi Ekoprinting ) Di Yogyakarta Yang Dibuat Oleh Disabilitas

Keterbatasan membuat seseorang merasa mempunyai masalah. Keterbatasan yang dialami seseorang bisa terjadi karena bawaan lahir atau kecelakaan. Seseorang yang mengalami keterbatasan tersebut disebut dengan disabilitas atau ada yang menyebutnya anak berkebutuhan khusus.

Penyandang disabilitas tinggal di berbagai tepat salah satunya adalah di pondok pesantren.  Yayasan Pondok Pesantren Yatim dan Dhuafa’ Madania adalah salah satu yayasan di Yogyakarta yang berdiri sejak tahun 2007. Yayasan ini di dirikan oleh bapak H. Suyanta, S.Ag. M.Si. Yayasan Pondok Pesantren Yatim dan Duafa.

 

Madania merupakan panti untuk anak-anak yatim piatu dan masyarakat di Yogyakarta mulai dari balita hingga orang-orang berkebutuhan khusus. Berpusat di Jalan Janti Gang Gemak No 88 Yogyakarta. Panti Madania terdiri dari beberapa panti. Salah satunya Pondok Pesantren Al-Amin untuk disabilitas yang terletak di kampung Basen, Kotegede, Umbulharjo, Yogyakarta .

Pondok Pesantren Al-Amin dikhususkan untuk penyandang disabilitas. Jumlah penghuninya mencapai 10 orang penyandang hambatan fisik baik berupa Cereberal Palsy 6 orang, polio 3 orang dan 1 orang hambatan pendengaran. Rentang usia mereka adalah 19-45 tahun.

Baca Juga  Dengan Restu Rektor, Garuda UNY Siap Taklukan SFJ 2017

Penghuni panti Al-Amin tidak bekerja di luar panti karena jarang yang mau menerima mereka bekerja. Penyandang disabilitas dianggap tidak memiliki keterampilan dan hanya menjadi beban. Oleh Karena itu  banyak perusahaan yang menolak disabilitas untuk bekerja di tempatnya dengan berbagai alasan. Di sisi lain pengurus panti Al-Amin belum mampu untuk mengembangkan keterampilan penyandang disabilitas di tempat tersebut. Sehingga berdasarkan permintaan pihak pondok  kami dari mahasiswa program studi Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang terdiri dari Nur Azizatur Rohim, Istiqomah, Irmawanti, Swastika SekarFebrianti berdiskusi  dan hasil diskusi dengan tim menghasilkan kesepakatan untuk dibuat program rehabilitasi vokasional penyandang disabilitas fisik melalui pelatihan pembuatan batik kombinasi ecoprinting . yang nantinyDengan adanya pelatihan tersebut memberikan bekal keterampilan bagi penyandang disabilitas dan menjadikan panyandang disabilitas lebih percaya diri lagi bahwa mereka juga dapat menghasilkan karya yang luar biasa “.  Jelas Istiqomah .

Baca Juga  Total Peserta SBMPTN Tahun 2018 Mencapai 844.474 Pendaftar

Ketua Kelompok Kegiatan .Nur Azizatur Rohim menambahkan  bahwa selaian memberikan bekal  keterampilan untuk penyadang disabilitas di pondok Al –Amin Kotagede tetapi juga bisa membuka lapangan pekerjaan baru khususnya bagi penyadang disabilitas ‘’Kegiatan  pengabdian kepada masyarakat ini menghasilkan karya –karya  berupa tas, dompet ,jilbab , baju,kain batik ,dan hiasan dinding yang bernilai jual tinggi “ tambahnya (irma )

Swastika menambahkan bahwa  semoga dengan adanya pelatihan ini untuk disabilitas agar  dapat membantu mereka mendapatkan pekerjaan yang layak dan  dapat sedikit menguranggi dampak penggangguran  yang  ada saat ini. (Swastika Sekar)

admin

UNY COMMUNITY - Komunitas Mahasiswa dan Alumni UNY - kirim artikel menarik kalian ke redaksi@unycommunity.com, syarat dan ketentuan baca  Disini 

Related Articles

Back to top button
X