Dear MABA, Berbanggalah Kamu Telah Berhasil Diterima Sebagai Mahasiswa UNY
Kita dipersatukan bukan karena gengsi maupun alasan reputasi, kita dipersatukan karena sebuah rasa syukur atas panjatan doa-doa kita terdahulu. Di sini kita semua sama, tidak ada yang lebih tinggi dariku dan tidak ada yang lebih rendah darimu. Cukup dengan sebuah kesederhanaan yang tak perlu memahalkan dan tak juga pula memurahkan. yang takkan meninggikan satu sisi dan merendahkan sisi yang lain. Syukuri nikmat yang Tuhan berikan agar selalu berkelimpahan dimasa mendatang.
Tak perlu berkata “Wah…” ataupun “Ah…” Sadarilah berapa banyak nikmat Tuhanmu yang kau keluh kesahkan setiap saat, sadarilah betapa banyak yang kau minta dari pada rasa syukur yang kau panjatkan kepada-Nya. Tuhan bisa mendiktemu tapi kau tak bisa mendikte tuhan.. itulah ketetapannya.. inilah pilihan terbaik yang dipilihkan dari Tuhan untukmu.
Berada di UNY dan berada di prodi ini bukanlah sebuah kebetulan. “We always have a choice to choose.” Inilah pilihanmu dan bukanlah aibmu. Jika yang kalian cari adalah kesenangan semata, kalian akan dapatkan, Jika yang kalian cari adalah gengsi, kalian akan dapatkan, dan jika yang kalian cari adalah ilmu, kalian akan dapatkan.. Di sinilah niatmu akan memengaruhi hasilmu kelak.
Tak baik rasanya kita selalu mengeluh, mengeluh, dan mengeluh terhadap keputusan kita. Banyak orang seumuran kita di luar sana kebingungan, sedih, hingga menangis karena berharap mereka mampu menggantikan posisi kita di sini saat ini. Berangkat berjuang sendiri sedari pagi dan pulang saat senja sore menyambut, bahkan mungkin jauh-jauh dari luar kota hingga orang tua yang rela ikut menunggu hanya demi menemani anaknya dengan penuh harap jika ia keluar dari ruangan ujian sembari berkata, “Pak, Bu.. Syukurlah tadi Aku bisa mengerjakan soal dengan baik.” setidaknya kalimat itulah yang mampu memberikan secercah keyakinan bahwa anaknya kelak akan sukses melebihi mereka saat ini. Tapi beginilah kehidupan.. adakalanya kita berkata, “Alhamdulillah.. Puji Tuhan, Pak, Bu.. Semua ini kupersembahkan hanya untuk kalian.” Namun adakalanya juga kita akan berkata, “Maafkan Aku, Pak, Bu.. Aku belum bisa membanggakan kalian saat ini.”
Terkadang usaha menghianati hasilnya akan tetapi hanya doa yang takkan pernah mengingkarinya. “Do what you love and love what you do.” Cintailah apa yang kau dapatkan sekarang dengan rasa syukurmu agar senantiasa dicukupkan rezekimu, berbanggalah kalian dengan kerendahan hatimu supaya kelak Tuhan akan selalu memberikanmu nikmat yang berlimpah, dan berkarismalah kalian di hadapan orang dengan rasa berkecukupan sampai suatu ketika orang akan memandangmu sebagai seseorang yang berwibawa.
