Penyebab dan Faktor Berisiko Mata Juling Pada Bayi
Mata juling pada bayi adalah kondisi ketika kedua matanya tidak selaras. Kondisi ini umumnya terjadi pada bayi yang otot matanya tidak bekerja secara seimbang atau disebabkan lantaran faktor lainnya.
Bicara soal mataa juling, pada kesempatan kali ini akan coba membahas tentang penyebab mata juling dan faktor yang berisiko menyebabkan mata juling pada bayi.
Penyebab Mata Juling pada Bayi
Ada beberapa hal yang menjadi penyebab mata juling pada bayi, di antaranya adalah:
- Lemahnya Otot Mata
Perlu diketahui bahwa ada enam otot yang mengontrol pergerakan bola mata. Nah, otot-otot inilah yang memungkinkan kita mampu melihat ke berbagai arah.
Jika salah satu otot lemah, maka pergerakan bola mata menjadi terganggu dan menjadi juling.
- Ganggguan Pada Otak
Selain otot lemah, mata juling pada bayi juga bisa terjadi karena adanya gangguan pada otak, misalnya pada penyakit cerebral palsy atau lumpuh otak.
Seperti yang diketahui bahwa otot-otot mata menerima perintah dari otak untuk bergerak ke atah tertentu.
Nah, ketika terjadi gangguan pada otak, maka ia mungkin akan mengalami kesulitan dalam mengontrol pergerakan kedua bola matanya dengan baik.
- Gangguan pada Saraf Mata
Gangguan sarap pada salah satu bola mata bisa menjadi penyebab mata juling pada bayi. Kondisi ini membuat mata sulit melihat dengan jelas. Sehingga anak akan lebih suka menggunakan mata yang bisa melihat dengan baik.
Jika hal dibiarkan secara terus menerus, dan mata yang jarang dipakai akan mengalami amblyopia atau mata malas sehingga akhirnya menjadi juling.
- Akibat Benturan dan Guncangan Keras
Mata juling pada bayi bisa terjadi bila kepalanya terbentur dengan keras. Pasalnya, benturan yang keras berisiko menyebakan kerusakan saraf yang mengontrol pergerakan mata.
Bukan hanya itu, mata juling juga bisa terjadi akibat shaken baby syndrome, yakni sindrom yang disebabkan guncangan keras pada bayi.
- Katarak
Bukan hanya pada lansia, katarak juga bisa terjadi pada bayi. Bahkan, katarak yang tidak segera ditangani dengan baik akan menyebabkan kebutaan permanen pada anak. Selain itu, katarak yang terjadi pada salah satu mata juga bisa menyebabkan juling pada bayi.
- Kelahiran Prematur
Perlu diketahui bahwa bayi yang terlahir secara premature lebih berisiko mengalami cacat pada mata atau retinopathy of prematurity (ROP).
Terutama bila sang bayi lahir kurang dari 31 minggu kehamilan serta memiliki berat badan dibawah 1,25 kg.
Bukan hanya menyebabkan mata juling, ROP juga bisa menyebabkan rabun jauh, ablasi retina, glaukoma, dan mata malas (amblyopia).
- Tumor
Tumor atau benjolan yang terdapat di area sekitar mata dapat menekan bola mata sehingga mempengaruhi posisinya. Kondisi ini juga bisa menyebabkan mata bayi menjadi juling. Terutama bila ukuran benjolan tersebut cukup besar.
- Kanker Mata
Penyebab mata juling pada bayi yang harus diwaspadai adalah kanker mata atau retinoblastoma. Bukan hanya itu, bayi juga akan menunjukkan gejala leukokoria (pupil berwarna putih).
Jika si kecil mengalami kondisi ini, maka segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis selanjutnya.
Faktor-Faktor yang Berisiko menyebabkan Mata Juling pada Bayi
Ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan mata juling pada bayi, antara lain:
- Riwayat Keluarga
Bayi akan lebih berisiko mengalami mata juling bila terdapat anggota keluarha yang juga mengalaminya, seperti ibu, ayah, atau saudaranya.
- Ibu Merokok Ketika Hamil
Dalam hal ini, ibu hamil yang merokok bisa mempengaruhi pada pertumbuhan janin. Dimana, bayi akan mengalami gangguan perkembangan otak dan saraf mata sehingga menyebabkan mata juling pada bayi yang dilahirkannnya.
- Gangguan Refraksi Mata
Bayi yang mengalami gangguan refraksi mata akan lebih berisiko mengalami mata juling. Hal ini dikarenakan si kecil kesulitan melihat benda dengan jelas pada jarak dekat.
- Penyakit pada Saraf
Bayi yang mengalami penyakit pada saraf, baik karena cedera maupun kelainan genetis seperti Down Synderome, berisiko lebih tinggi mengalami mata juling.