Mahasiswa BangetPojok #UNYu

3 Alasan Klasik Mahasiswa Menunda Tugas Kuliah

“Tugas? Mepet deadline ajalah!” Sebuah pernyataan yang pasti pernah dilontarkan mahasiswa. Orientasinya menunda tugas kuliah. Harus selalu mepetkah penggarapan tugas kuliah tersebut? Sebenarnya masih ada alasan klasik lain yang sudah pasti akhirnya menjadi jawaban jitu mengapa mahasiswa kerap menunda tugas kuliah seperti berikut ini, nih. Check it out.

1. Habit yang termaklumi

Gambar8

Menunda tugas kuliah tak akhyal menjadi habit yang secara sadar atau tidak disadari sudah mendarah daging di kehidupan mahasiswa. Habit tersebut selalu direstui dengan deheman “maklum”. Yes. “Maklum, namanya juga mahasiswa. Kalo gak nunda tugas kuliah rasanya kurang greget.” So, habit menunda tugas kuliah pun menjadi alasan mutlak yang termaklumi.

2. Kesibukan tanpa ampun

Gambar12

Manusia dengan segala urusannya, mahasiswa dengan segala kesibukan yang tanpa ampun. Realistiskah? Oke, masing-masing dari kita silakan membenarkan alasan tersebut. Kesibukan terkadang berkaitan dengan kualitas tanggung jawab kita terhadap suatu hal. Jika kita mampu menaklukan kesibukan, boleh jadi kita bisa dikategorikan sebagai orang yang bertanggung jawab. Hanya yang perlu digarisbawahi di sini adalah bukankah tugas kuliah merupakan bentuk kesibukan lain yang mesti dikerjakan dengan rasa penuh tanggung jawab? So, klasik dong jika pernyataan tersebut dijadikan alibi untuk menunda tugas kuliah. Ya kan?

Baca Juga  Cara Mewujudkan Resolusi Ala Mahasiswa, Dijamin Bukan Hanya Wacana

3. Mood VS False belief

Gambar16

Boleh dikatakan kalau mahasiswa adalah makluk moody jika berkenaan dengan aksi mengerjakan tugas kuliah. “Nunggu mood, ah! Lagian, belum mepet deadline. Masih ada hari esok dan bla.. bla.. bla..Gitu kan biasanya? Ngaku hayo! Ha.. Ha.. Yes. Menunggu mood yang pas dan berpijak pada kepercayaan terdahulu bahwa nugas akan lebih terasa maksimal jika dikerjakan mepet deadline. Pemikiran cemerlang seolah tumpah deras bak hujan Januari. Tapi bukankah sesungguhnya itu kepercayaan yang salah? Justru nugas mepet waktu akan menghambat pemikiran yang semestinya bisa dikembangkan lebih jauh. Waktu yang terbatas jelas jauh dari kata aksi merevisi tugas. So, di mana letak maksimalnya jika tugas tidak melalui tahap revisi?

Baca Juga  5 Cara Aman Melentikkan Bulu Mata

Alasan-alasan klasik tersebut sah-sah saja dilontarkan, gaes. Dalam hal ini, kuncinya hanya ada satu, kecerdasan manajemen waktu saja. Itu.

 

Dy Zhisastra

Saya menyayangi mereka yang menyayangi saya | Pegiat Sastra Universitas Negeri Yogyakarta

Related Articles

Back to top button
X