Betah #DirumahAja : Ini dia Deretan Rekomendasi Buku untuk temani Work Home mu !
Dunia dan Indonesia khususnya sedang diberikan ujian berupa musim pandemi virus COVID-I9. Sejak semakin tingginya intensitas penularan, pemerintah kemudian memberikan himbauan kepada masyarakat untuk membatasi kegiatan di luar ruangan terutama yang berpotensi memupuk kerumunan massa. Tak lupa imbauan untuk tetap menjaga kebersihan dan kesehatan terus digalakkan. Seiring dengan hal ini kesehatan mental sebagai salah satu wujud dari kesehatan itu sendiri ternyata sangat penting untuk mendukung imunitas lho ! Dengan mengelola stress harapannya hati menjadi riang dan gembira sehingga imunitas tetap terjaga. Salah satu cara untuk mengusir kejenuhan kala Work Home ialah membaca buku. Hayo siapa yang suka beli buku tapi sudah lama di kacangin? Saatnya sekarang buka lemari dan pilih bacaan favoritmu ! Agar lebih afdol, Berikut ini kami pilihkan buku-buku bacaan pilihan yang dapat menemani Self Quarantine-mu. Sssst, jangan lupa siapkan camilan dan musik kesukaanmu ya !
- Kenalan sama Keenan dan Kugy BONUS Liburan ke Ubud bareng Perahu Kertas !
“Apa yang orang bilang realistis belum tentu sama apa yang kita pikirin. Ujung-ujungnya kita juga bakal tahu kok, mana yang diri kita sebenarnya mana yang bukan diri kita dan kita juga tahu apa yang pengen kita jalanin “
Sempat booming pada kisaran tahun 2012, Perahu Kertas bahkan dilanjut dalam bentuk sekuel lho !
Bercerita mengenai gadis tomboy dengan hati yang lembut serta bercita-cita menjadi guru dongeng, mengantar Kugy bertemu dengan Keenan melalui radar Neptunus. Romantika terus bergulir ketika Kugy harus diam-diam memendam perasaannya yang mulai tumbuh pada Keenan. Keenan yang sedari dulu memiliki mimpi menjadi pelukis namun ditentang ayahnya pada akhirnya meninggalkan Kugy untuk “self healing” ke Ubud. Akankah Kugy dapat memberitahu perasaanya pada Keenan?! Temukan jawabannya dalam buku ini ! Cerita yang ditulis oleh penulis kawakan, Dewi Lestari ini cocok untuk menemani sela-sela rutinitas kerjamu. kami memberi rate 4/5 untuk buku ini. Meski buku terbitan lama isu keluarga ,romantika dan self healing tetap mengudara ya.
- Nawung “Mimosa” Dari Djawa siap mengajakmu belajar Mengenali Kembali Falsafah Leluhur Kita
“Kenapa hanya kamu ksatria yang tak bersenjata ? “ Tanya Nawung.
“Bagiku tak perlu membawa senjata mematikan selama keluhuran hati, kita selalu bisa menang dari segala permusuhan dan angkara murka “ ucap Yudhistira.
Buku berjudul Nawung karya Galuh Larasati ini akan mengajakmu berkelana menjadi “time traveller” pada masa Dinasti Syailendra. Kental dengan pitutur –pitutur yang mengandung banyak kearifan lokal nusantara. Mengambil latar di beberapa daerah ikonik seperti Magelang dan Yogyakarta, Nawung Sekar siap mengajakmu menjelajahi lorong-lorong imaji sambil bernostalgia tembang-tembang macapatan .

Cerita ini dilengkapi pula gambar ilustrasi dan sketsa buah karya Om Day . Hayo ada yang familiar dengan nama ini ? Yap betul ! Om Day adalah ilustrator tim Kisah Tanah Jawa. This novel is worth to be read guys ! kami memberi rating 3,5/5
- Belajar “Menyelami” Arti Perjuangan melalui Laut Bercerita –Leila S.Chudori
….. Jakarta, Maret 1998 : Di sebuah rumah susun di Jakarta .Mahasiswa bernama Biru Laut disergap empat lelaki tak dikenal … “

Berkisah mengenai pergerakan mahasiswa dalam upaya menuntut keadilan dari sebuah rezim, Leila Chudori mengajakmu “menyelam” bersama Tokoh Biru Laut Wibisono. Terkisahlah cerita persahabat Laut, Alex, Sunu, Daniel serta aktivis lainnya dengan bumbu hangatnya kekeluargaan, kisah cinta Laut dan Anjani, perasaan lebur kacau seorang Ibu yang ditinggal anak lelaki kesayangannya siap mengantar arus seolah badai gelombang samudera. Buku ini bisa dipilih menjadi salah satu buku rekomendasi bagimu yang sedang mencari-cari “titik balik “ aturan-aturan kehidupan yang kadang terlihat jenaka sekaligus memeras air mata.
Setiap langkahmu, langkah kita apakah terlihat atau tidak apakah terasa atau tidak adalah kontribusi !
- Sore kadang hujan ya di Jogja ? Kuy bungkus Novel “Hujan “ –Tere Liye
…. “Bukan melupakan yang menjadi masalahnya .Tapi …. “
Terkenal dengan banyak novel best seller, Tere Liye juga pernah menerbitkan karyanya bertajuk Hujan. Dimulai dari sebuah bencana yang meluluhlantahkan bumi, Lail kehilangan kedua orang tuanya. Beruntung, di barak pengungsian ia bertemu Esok. Tanpa disangka, pertemuan itulah yang membawa Lail kedalam takdirnya bersama Soke “Esok” Bahtera. Dimasa selanjutnya, Lail begitu ingin menghapus hujan dalam sudut memorinya. Kenapa ?! Temukan “penggalan memori” ini SEGERA !
- Membaca Karya Maestro Jurnalistik : “Mentjari Sarang Angin “ – Suparto Brata
“Het heilige vuur van ethhousiasme verbrandt alle hinderpalen “

Mungkin belum banyak yang terlalu familiar dengan penulis Suparto Brata. Beliau sendiri adalah seorang tokoh sastrawan berbahasa Jawa. Novel unik dan klasik menurut kategori pemahaman tim redaksi ini , (tetap) rekomended khususnya untuk kamu yang senang dengan dunia jurnalistik dan sejarah . Dengan jumlah mencapai 700 halaman lebih kamu akan dibawa ke banyak tempat di Hindia Belanda kala itu .Mulai dari Keraton Surakarta ,naik trem di Surabaya , masuk ke kamp interniran ,hingga masa pergerakan arek-arek Suroboyo tanggal 10 November.
Berkisah mengenai seorang lelaki bangsawan Jawa bernama Darwan yang ingin menjadi “a free man ” yang kemudian berpindah untuk “mencari sarang angin “.
Novel ini dilengkapi cerita berlatar penerbitan koran dan dunia jurnalistik pada jaman dahulu.
- Dewi Lestari LAGI ! Mendaki Dwarapala Menjejak Aroma Karsa
Bercerita mengenai petualangan dan pencarian yang melibatkan “antar dimensi” secara terselip, Aroma Karsa mengajakmu “membaui” tanaman Puspa Karsa yang konon berada di sebuah negeri bernawa Dwarapala. Bunga sakti ini bukan sembarang bunga. Karena hanya bisa “di bobol “ sandinya melalui identifikasi aroma. Raras Prayagung yang kemudian bekerjasama dengan tokoh Jati Wesi untuk menjalankan misi ini. Akankah misteri Bumi Dwarapala akan tersibak ?!
“ Asmara tidak bisa dipahami ,Cuma bisa dirasakan akibatnya “ ungkap Jati Wesi
- Kyai Oyot Slaat Terug dalam Setan Van Oyot –Djoko Lelono
Bagaimana kesanmu mendengar judul diatas ? Ya, pasti akan sepintas terdengar bahwa tim redaksi merekomendasikan buku mistik. Niet ! Tidak.
Buku Setan Van Oyot karya penulis senior Djoko Lelono ini bukanlah cerita mistik. Van oyot bercerita mengenai kehidupan di daerah Wlingi Jawa Timur pada masa Hindia Belanda. Dalam novel ini kamu akan dibuat terus penasaran dengan ending yang tidak tertebak diawal. Kamu akan diajak mengenal bahasa percakapan orang Madura sebagai ujud khasanah budaya. Kemudian akan dibuat terpesona dengan penggambaran eloknya Zus Kesi dan Non Tatit Ing Nio.Tak lupa, kisah pedih kehidupan seorang Belanda bernama Thijs Van Dijk serta tingkah lucu Ndoro Ayu Sinder. Sudah siap kamus Belanda-Indonesia? Tenang, meski beberapa percakapan menggunakan Bahasa Belanda namun terjemahan sudah disediakan langsung di catatan kaki.
“Ay ay ay Zus Kesi. Zus Kesi van Welingi .Alle jongen harten kloppen sneller voor zus Kesi … “
- Hindari Kerumunan TAPI BUKAN Kerumunan Terakhir-nya Mba Okky
“Bagaimana saat ini orang berkerumun dan mengikuti arus ?”
Kerumunan Terakhir a.k.a The Last Crowd adalah salah satu karya dari penulis Okky Madasari. Kerumunan terakhir akan “menyentil “ mental rebahan dan julid kita, lho kok? Semua bermula ketika Jayanegara kemudian terlahir “maya” menjadi Matajaya. Kehidupan yang sebenarnya memiliki sekat prioritas menjadi bias pada diri seorang Jayanegara. Alih-alih berdikari dalam pangkuan kekuasaan,ia limbung sendiri memisahkan “sekat “ kehidupannya.
Melalui novel ini tim redaksi menangkap, secara tidak langsung Mba Okky memberikan edukasi mengenai kasus-kasus keseharian yang dialami pada era “sekat digital” seperti sekarang.
…………………………………………………………………………………………………………………..
Nah bagaimana ?Kamu sudah punya list rekomendasi buku ciamik kan ?