JogjakuPojok #UNYu

Semarak Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2025 : Dari Wayang Potehi hingga Cerita Kiprah Etnis Tionghoa Untuk Negeri

Yogyakarta : Setelah terakhir kali melakukan liputan event ini pada gelaran pekan budaya tahun 2020, kali ini tim redaksi kembali hadir membawakan edisi khusus event yang digelar di daerah Pecinan Ketandan Yogyakarta. Mengusung tema berupa “Lestari Budaya Bagi Negeri” , event Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (red : PBTY) akan  berlangsung dari 6 hingga 12 Februari 2025.

Telah dibuka secara resmi pada tanggal 6 Februari lalu , kamu dapat merasakan berbagai keseruan hingga pengalaman ‘kelana rasa’ aneka jajanan-kuliner yang tersedia serta atmosfer kawasan Pecinan di malam hari dengan segala riuh atribut dan pertunjukan khasnya.Tidak perlu risau, karena tidak hanya stand makanan non halal yang tersedia namun ada juga beragam kuliner halal yang patut kamu coba. Dari informasi yang berhasil tim redaksi himpun, ada 138 stan kuliner yang ikut menyemarakan event PTBY tahun ini dengan total 21 stan khusus berbahan dasar babi dengan lokasi terpisah di blok F area acara. Lalu, bagaimana keseruan dan semarak lainnya? , baca ulasan berikut ini sebelum datang ke acara sebagai referensinya ya !

  1. Berlangsung 1 Pekan Penuh : Datang dan Rasakanlah Euforia PTBY 2025 !

Sama semaraknya dengan acara ditahun-tahun sebelumnya, event tahun ini juga menggabungkan aneka atmosfer, cerita, dan pengalaman menarik bagi pengunjungnya. Terlebih, kini dengan telah rampungnya proyek Teras Malioboro 2 yang berlokasi masih di kawasan Pecinan Ketandan menambah ramainya arus pengunjung yang datang terutama ketika akhir pekan tiba.

Dilansir dari akun official @pekanbudayationghoayogyakarta , ada serangkaian acara yang digelar dalam rangka memeriahkan suasana. Mulai dari pertunjukan khas Tionghoa seperti barongsai dan liong ,aneka tarian tradisional,stand kuliner yang berjibun mulai dari bakcang, dimsum, steak ,minuman dan es krim kekinian tersedia tumpah – ruah. Kamu dapat masuk ke event ini secara gratis melalui beberapa pintu masuk yang tersedia mulai dari arah depan di gerbang utama Kampung Ketandan, pintu utara pasar Beringharjo di jalan Ketandan Wetan atau arah barat di Jalan Suryamatjan  serta pintu selatan di depan kepatihan (kantor Gubernuran).

  1. Lontong Tjap Go Meh Hingga Tarot Reader serta Zona Ular Gembira Loka ; SEMUANYA ADA !

Kawasan Pecinan Ketandan sendiri sudah memiliki beberapa kios makanan terkenal yang layak kamu cicipi. Apalagi dengan adanya event ini, beberapa makanan khas Tinghoa juga tersedia dan tentunya banyak juga pedagang yang sudah  memodifikasi  bahan makanannya. Contohnya adalah bakcang yang umumnya akan diisi dengan bahan baku berupa daging babi, namun ada juga yang diisi dengan daging ayam. Rasa legit beras ketan serta gurih dari cincangan daging ayam berpadu menjadi satu mengantarkan penikmatnya pada petualangan rasa berbeda dari sebelumnya. Ada juga aneka makanan lain yang tersedia mulai dari bakpao, yamie ketandan  yang terkenal itu, hingga makanan Tionghoa seperti lontong tjap go meh.

Baca Juga  Camaba 2019 Wajib Baca; Ini Dia Animo PMB UNY 2018 !

Yang menarik, tim redaksi juga menemukan kios yang membuka jasa tarot reading. Tarot sendiri adalah sejenis kumpulan kartu yang digunakan untuk meramalkan nasib seseorang. Jika kamu tertarik, kamu dapat merogoh kocek sebanyak 25 ribu untuk satu kali reading. Pada sudut yang lain, ada juga perwakilan dari Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta  (red : GL ZOO ) yang membawa beberapa koleksinya mulai dari ular (yang sudah jinak dan diawasi petugas),iguana hingga musang.  Zona Gembira Loka  berada tidak jauh dari panggung utama.

  1. Pertunjukan Wayang Potehi hingga Cerita Kiprah Etnis Tionghoa Untuk Negeri

Untuk kamu yang sudah kenyang dan ingin melihat sudut lain dari pekan budaya ini, maka menonton wayang potehi bisa jadi solusi. Wayang potehi sendiri adalah wayang tradisional etnis Tionghoa.Pertunjukan wayang ini berlokasi di depan Museum Budaya pada pukul 17.00 WIB selama pekan budaya berlangsung.

Bagi kamu penyuka sejarah dan cagar budaya, juga dapat mengikuti workshop dan open house Museum Budaya yang berlokasi di dekat pertunjukan wayang potehi. Museum Budaya sendiri merupakan rumah yang dijadikan bangunan cagar budaya karena menjadi saksi bisu kisah seorang tokoh Tionghoa terkenal dan berjasa dari Ketandan bernama Tan Jin Sing. Keberadaan rumah ini juga menjadi penanda bagaimana hiruk-pikuk sosial budaya yang terjadi di masa lampau.

Suasana diskusi adat dan tradisi penguburan Tionghoa serta potret aktivis terkenal Indonesia : Soe Hok Gie -doc tim redaksi 7/2

 Dalam museum ini , dipamerkan aneka peninggalan dan perabotan khas kaum peranakan Tionghoa mulai dari altar sembahnyang, kotak perhiasan, almari, karya fotografi serta perkakas menghias diri tempo dulu. Pada bagian belakang rumah di bagian sayap kanan, kamu juga dapat menemukan para ahli ba zi (perhitungan astrologi) khas Tionghoa.

  1. Aneka Oleh-Oleh : Ada Barongsai Mini hingga Kebab Turkey
Baca Juga  Cara Mewujudkan Resolusi Ala Mahasiswa, Dijamin Bukan Hanya Wacana

Dibali ingar-bingar pertunjukan yang ada, kamu juga bisa menyempatkan diri membeli barongsai mini untuk dibawa pulang serta mencicipi kebab turkey. Dalam pantauan tim redaksi, ada beberapa stand kebab turkey yang penjualnya merupakan keturunan dari tanah Persia asli. Sayangnya, dikarenakan arus pengunjung yang begitu antre kami tidak dapat mewawancarai manager lapangan stand kebab turkey ini secara lebih detail. Sebagai catatan, potongan daging yang melimpah serta campuran sayur segar akan menambah citarasa kudapan ini  serta cukup dengan 15 ribu saja kamu sudah dapat menikmati panganan ini sebagai ganjalan sebelum berjalan lebih jauh menelusuri stand lainnya.

  1. Mencicipi Lezatnya Kerak Telor dan Takoyaki dari Yuki Tako

Tidak hanya kuliner dan panganan khas Tionghoa, panganan khas Betawi berupa kerak telor juga dijual disini. Dari pantauan kami, ada sekitar 4 penjual kerak telor yang tersebar pada beberapa penjuru PBTY. Selain itu, aneka panganan viral dan kekinian seperti corn dog, sosis bakar dan taiyaki serta takoyaki juga ada. Salah satunya, takoyaki hangat dan lembut dari Yuki Tako. Dengan membayar uang 10 ribu saja kamu sudah dapat 4 bulatan takoyaki hangat serta 1 taiyaki rasa coklat atau kacang merah sesuai kesukaanmu.

  1. Ketemu “ Sun Go Kong” di Perempatan Ketandan

Anak generasi 90-an pasti ingat serial fenomenal pada jamannya berjudul “Kera Sakti” yang pernah tayang pada salah satu stasiun TV. Kamu yang terpanggil untuk nostalgia bersama dapat memanfaatkan kesempatan emas bertemu dengan mereka di event PBTY tahun ini.

Bukan tanpa alasan karena Kera sakti Sun Go Kong yang terkenal dengan perjalanan mencari kitab suci ternyata sedang singgah sejenak di Ketandan. Kamu dapat bertemu dan berfoto karena mereka  “nge-tem” di perempatan  utama Kampung Ketandan. Segera tuntaskan rasa penasaranmu untuk melihat Biksu Tong Cam Song serta si Kera Sakti Sun Go Kong !

Usai sudah ulasan dan laporan perjalanan singkat tim redaksi pada event PTBY tahun ini. Sebagai pengingat bersama dari makna terselanggaranya acara ini adalah,sejarah bangsa kita begitu kaya. Dengan hadirnya acara ini sekaligus menjadi tanda refleksi bahwa kita adalah bangsa besar yang memiliki beragam budaya unik sebagai bagian dari suatu kesatuan.Masih ada beberapa hari lagi untuk dapat mengikuti acara ini. Silakan berkunjung dan rasakan euforianya !

Tentrem Restu Werdhani

Alam Terkembang Djadi Guru 🌻 Bisa diikuti potret kegiatannya di @pramudhiyawardhani

Related Articles

Back to top button
X