4. Masih ada kewajiban mengurus pekerjaan rumah
Konon katanya, seorang Ibu itu yang paling utama dalam mengurus pekerjaan rumah, seperti menyapu, mengepel, mencuci pakaian, mencuci piring, memasak, menyetrika pakaian, dan sebagainya. Namun kalau di usia kita yang sudah cukup besar gini, yang sudah disebut sebagai mahasiswa gini, bukankah kita juga sebaiknya meringankan pekerjaan rumah yang biasanya orang tua kita lakukan? Misalnya orang tua sudah capek bekerja, namun urusan rumah masih belum dapat diselesaikan. Misalnya pakaian kotor menumpuk, nggak ada makanan karena tidak masak, pakaian yang sudah kering belum disetrika, otomatis hal tersebut juga cukup menambah beban orang tua. Sehingga, mahasiswa tipe seperti ini juga memilih kuliah dan kalau sudah selesai langsung pulang. Ya karena alasannya membantu pekerjaan rumah tersebut, karena melihat orang tua yang semakin sepuh dan loyo, si anak nggak tega. Jadi mahasiswa ini memilih langsung pulang kuliah dan membereskan segala pekerjaan rumah.
5. Nggak ada UKM yang menarik di kampusnya
Siapa bilang mahasiswa kupu-kupu itu nggak ikut organisasi atau UKM apa pun? Anggapan itu salah. Karena ada pula mahasiswa kupu-kupu memang nggak ikut kegiatan di kampus di mana ia kuliah. Eh tapi ternyata ia mengikuti kegiatan di tempat lain. Misalnya ikut pelatihan bahasa asing, atau komunitas lainnya di luar kampus. Memang salah? Nggak kan? Ikut organisasi kan nggak mesti di kampus di mana kita kuliah.
So, teruntuk teman-teman yang masih mengagung-agungkan dirinya sebagai mahasiswa super sibuk dan sukanya mencela mahasiswa kupu-kupu, lebih baik berhenti berbuat seperti itu. Karena itu cukup menyakitkan. Kalian hanya melihat dari luarnya aja sih. Semoga bisa mendapat pencerahan ya. Bacanya santai aja ya
