buku berjendela ; Moi Même, Pencegah Kekerasan Seksual Pada Anak
Kasus kekerasan seksual pada anak telah banyak meresahkan masyarakat. Orang tua dituntut untuk selalu waspada agar buah hati mereka terhindar dari kasus tersebut. Tidak hanya orang tua, tetapi guru juga berperan penting dalam usaha mencegah kekerasan seksual pada anak. Namun kebanyakan orang tua dan guru masih menganggap tabu untuk memberikan pendidikan seksual pada anak usia dini. Hal ini disebabkan oleh kurangnya media yang kurang berterima di masyarakat, dimana materi yang disampaikan masih dianggap terlalu vulgar untuk anak.
Melihat permasalahan tersebut, sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelian Sosial Humaniora (PKM-PSH) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang terdiri dari Antonius Fery Darmawan (Prodi Pendidikan Bahasa Prancis), Puji Nur Hidayat (Prodi Pendidikan Guru SD), dan Lutfiyatul Husna Romadhoni (Prodi Pendidikan Bahasa Prancis) berinisiatif untuk mengembangkan sebuah alat peraga yang dapat digunakan untuk mencegah terjadinya kasus kekerasan seksual pada anak usia dini. Alat peraga tersebut berupa lift the flap book atau buku berjendela yang diberi judul Moi-Même (baca: mwamem). Nama Moi-Même sendiri merupakan kata dalam bahasa Prancis yang berarti ‘diriku’. Pengembangan buku ini dibersamai oleh Ibu Dra. Norberta Nastiti Utami, M.Hum. sebagai dosen pembimbing.
“Konten dalam buku ini disesuaikan dengan tahap perkembangan anak. Buku ini berisi pengenalan kepada anak usia dini mengenai bagian-bagian tubuh pribadinya, siapa saja yang boleh menyentuh tubuh anak, hingga apa saja yang harus mereka lakukan ketika merasa terancam. Agar lebih menarik, kami mendesain buku ini sedemikian rupa dimana terdapat bagian tertentu yang dapat dibuka dan ditutup,” ujar Fery. Puji menambahkan, “Kami lebih mengedepankan upaya preventif terhadap kekerasan seksual anak usia dini. Lift the flap book Moi-Même ini dapat digunakan oleh guru TK dan PAUD serta orang tua yang memiliki anak usia dibawah 7 tahun. Produk ini juga dilengkapi dengan buku panduan bagi orang tua dan guru untuk mempermudah dalam menjelaskan konten Moi-Même pada anak-anak.”
“Anak-anak merupakan pribadi yang masih polos, masih belum memahami tentang dirinya sendiri. Dengan kepolosannya, mereka rentan mengalami kekerasan seksual. Maka, sudah menjadi kewajiban bagi orang dewasa terutama orang tua dan guru untuk membantu setiap anak mengenali diri mereka, supaya mereka dapat tumbuh dengan baik dan mampu melindungi diri mereka terhadap orang-orang yang berusaha merusak masa depannya,” imbuh Husna. Dengan adanya buku ini, diharapkan dapat menjadi solusi bagi orang tua dan guru agar tidak lagi merasa tabu dalam mengenalkan pendidikan seksual sejak dini pada anak.
Penulis : Lutfiyatul Husna R – Pendidikan Bahasa Prancis