intip JurusanPojok #UNYu

Mengenal Lebih Dekat Prodi Pendidikan Sejarah UNY

Secara aktif maupun pasif manusia terus berkolaborasi dengan waktu menciptakan peristiwa-peristiwa serta pengetahuan dan keterampilan baru. Dalam jangkauannya, manusia sebagai makhluk sosial menapaki ribuan warsa untuk kemudian memberikan warna pada titik perjalanan bangsanya. Titik-titik perjalanan itulah yang dikemudian waktu akan akrab menjadi suatu ciri ilmu yang dapat dipelajari. Salah satunya adalah Historia, Mata Sejarah kita.

Sebagai langkah tindak lanjut  dan jawaban atas aspek-aspek yang muncul tersebut melalui wewenangnya Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta,  kemudian menyelenggarakan program studi  yaitu Pendidikan Sejarah.

pic : instagram.com/history2015a/

Dibawah panji-panji kampus bermakara merah ini, Pendidikan Sejarah kemudian menjelma menjadi suatu bentuk studi aspek sosial kemasyarakatan  yang dapat dipelajari secara subjektif, intersubjektif dan objektif atau struktural. Tidak hanya membahas kajian-kajian berciri kesejarahan, Pendidikan Sejarah juga akan membawa kamu ‘mengenal dan menerima makna’ atas suatu peristiwa.

Untuk kamu yang berniat dan berminat memilih program studi ini, jangan lewatkan informasi berikut ini !

  1. Wat Is Geschiedenisonderwijs, Apa Itu Pendidikan Sejarah ?

“ Maka kalau kau mampu, didiklah rakyat dengan pergerakan .Dan majukanlah rakyat dengan pengetahuan”

(Student Hidjo : Mas Marco Kartodikromo)

Sebagai program studi yang lahir  dari rahim kampus pergerakan, Pendidikan sejarah adalah kawah yang tepat untuk melatih dan menempamu bukan hanya menjadi seorang pengajar yang handal mengenai  ilmu kesejarahan namun juga sebagai seorang pejuang yang ulung mendesain makna dan pembelajaran lahirnya suatu rangkaian kejadian.

Baca Juga  Rasanya Kamu Belum Resmi Disebut Anak Kost, Jika Belum Ngalamin Hal-hal berikut Ini

Melalui prodi ini, materi-materi kesejarahan akan dipelajari untuk bagaimana menformulasikannya dan memilih metode apa yang dapat diterapkan.

Filsafat Sejarah, Historiografi, Teori Sosial Budaya, Sejarah Masa Kolonial di Hindia Belanda hingga Kekaisaraan Dai Nippon akan menjadi teman akrabmu sehari -hari.

  1. Akreditasi dan Daya Tampung

Dibawah naungan Fakultas Ilmu Sosial, Pendidikan Sejarah telah mendapat akreditasi “A” seperti prodi-prodi ilmu sosial yang lain semisal Pendidikan Sosiologi atau Pendidikan Kewarganegaraan.

Untuk daya tampung sendiri, sebagai gambaran pada penerimaan mahasiswa baru tahun 2020 kurang lebih FIS menjaring 80 mahasiswa terpilih. Masing-masing  24 mahasiswa pada jalur SNMPTN, 32 SBMPTN, kemudian 24 mahasiswa pada jalur seleksi mandiri.

  1. JASMERAH : Djangan Sekali-Kali Melupakan Sejarah !

Jika semasa sekolah dahulu, kita sering mengira bahwa Sejarah selalu berhubungan dengan hafalan ,namun melalui Pendidikan Sejarah kita akan mengkaji ilmu sejarah lebih dalam lagi serta mengandalkan “ de macht van de geest” ,kekuatan berpikir serta teknik dan riset sejarah yang matang.

So, kamu akan memiliki nilai plus  karena akan terbiasa  serta memiliki latihan mengkaji suatu displin ilmu.

  1. Mata Kuliah Yang Dipelajari Di Jurusan Ini

Mata kuliah terkait pendidikan sejarah yang akan kamu pelajari antara lain meliputi landasan pendidikan, perencanaan pembelajaran, sejarah indonesia masa klasik hingga sejarah masa kolonial.

Baca Juga  Cara Bijak Menyikapi Hari Ulang Tahunmu
pic : instagram.com/mhrn.pt/

Kamu juga biasanya akan mendapat tugas observasi lapangan seperti semisal melakukan tour mini ke candi-candi atau museum. Seru bukan ?!

  1. Profil Lulusan dan Peluang Kerja

Lulusan dari prodi ini memang secara umum dipersiapkan untuk diperbantukan sebagai pengajar dan atau guru sejarah .Selain itu peluang juga sangat terbuka lebar bagi mereka yang mau mengepakan sayap tidak hanya terjun di dunia pendidikan. Pengamat, pakar sejarah, hingga pemandu wisata bisa menjadi pilihan.

………………………………………………………………………………………………………………………………

Sejarah adalah catatan perjalanan yang panjang :

“Sejarah yang benar dan penting ialah pemaknaan kehidupan kita sehari-hari . Yang normal , yang biasa dan bukan yang serba luar biasa .Dengan kata lain kita (harus) mulai belajar bahwa tokoh sejarah dan pahlawan sejati harus kita temukan kembali diantara kaum rakyat biasa yang sehari-hari. Yang barangkali kecil dalam harta dan kuasa namun kesetiannya demi kehidupan” . (Y.B. Mangunwijaya dalam “ Impian dari Yogyakarta : Kumpulan Esai Masalah Pendidikan “ ,dengan pengubahan seperlunya)

VIVA HISTORIA ! DJASMERAH !

Tentrem Restu Werdhani

Alam Terkembang Djadi Guru 🌻 Bisa diikuti potret kegiatannya di @pramudhiyawardhani

Related Articles

Back to top button
X