Pojok #UNYu

Wisuda Online? Tak Jadi Masalah

Sudah umum di telinga masyarakat, sebuah prosesi perayaan lulusnya seseorang dari suatu instansi atau lembaga pendidikan, yaitu wisuda. Wisuda atau yang seringkali diplesetkan menjadi “wis udah” dalam bahasa Jawa yang berarti sudah atau selesai menjadi trigger tersendiri khususnya untuk para mahasiswa sarjana. Adapula pepatah yang mengatakan wisuda dulu baru ke KUA, nyatanya menjadikan acara syukuran ini sebuah dambaan bagi mereka.

Umumnya, wisuda digelar dengan kapasitas yang besar di sebuah tempat yang dapat menampung banyak orang. Seperti di UNY sendiri, tradisi wisuda biasanya dilaksanakan di GOR UNY dengan rata-rata seribu peserta tiap pelaksanaan. Periode wisuda di UNY terbagi menjadi empat kali dalam satu tahun yaitu di bulan Februari, Juni, Agustus dan November.

Acara wisuda menjadi momen sakral karena dihadiri oleh sanak famili dan orang-orang terdekat kita. Namun, apa jadinya pelaksanaan wisuda di tengah kondisi pandemi saat ini? Betul. Wisuda online jadinya.

Nah, berikut ini adalah beberapa hal suka dan duka yang dirasakan wisudawan dalam menjalani prosesi wisuda secara online.

  1. Perayaan terbatas

Satu yang tidak bisa lepas dari wisuda adalah euforia dan atmosfir kegembiraan bagi pesertanya karena telah resmi dinyatakan lulus dari studinya dan mendapatkan gelar baru. Hal ini nampaknya tidak dirasakan semua wisudawan saat pelaksanaan wisuda online, karena beberapa mungkin masih tinggal di tanah rantau dan tidak bisa pulang kampung untuk merayakan wisuda bersana orang tua dan keluarga.

  1. Esensi wisuda
Baca Juga  Antara Penerus dan Pembaru

Sejatinya wisuda dimaksudkan sebagai upacara resmi pelepasan mahasiswa setelah selesai menempuh studi mereka, namun hal itu terkadang tidak terasa karena pelaksanaan online sehingga hanya seperti mengikuti perkulihan online. Mungkin ada yang sampai tertidur?

  1. Susah sinyal

Bukan rahasia lagi untuk masyarakat Indonesia bahwa jaringan belum merata. Terkadang baik buruknya cuaca juga berperan dalam hal ini. Kendala sinyal sangat krusial apalagi untuk wisuda. Terkadang wisudawan sudah menyiapkan pose dan senyum terbaik untuk dipanggil menerima ucapan selamat, ehh naasnya ketika tiba gilirannya malah sinyalnya hilang. Kasihan banget sih.

  1. Spesifikasi laptop yang kurang mendukung

Kita tahu bahwa peserta wisuda sangat banyak bahkan ribuan. Spesifikasi laptop yang dimiliki wisudawan pun beragam. Bagi mereka yang memiliki laptop kurang mendukung biasanya kesulitan untuk mendapatkan kualitas streaming yang bagus. Seringkali mengalami kendala lag, not responding. Ada juga yang virtual backgroundnya tidak on point, terpasang di muka atau malah kepalanya hilang tertutup. Ada-ada saja.

  1. Tidak perlu berdesakan

Nah, betul sekali. Hikmahnya wisuda online adalah kita tidak perlu antre panas-panasan di GOR untuk menerima ijazah dan pemindahan tali toga yang sebenarnya hanya formalitas saja, ya kan? Hal itu pun bisa dilakukan di rumah oleh orang tua kita sendiri.

  1. Hemat ongkos
Baca Juga  5 Alasan Harus Kuliah di Vokasi UNY

Bagi mahasiswa yang berasal dari luar kota atau bahkan luar pulau, harus mengeluarkan ongkos sebagai biaya perjalanan orang tua mereka. Belum lagi untuk penginapan dan kebutuhan lainnya. Dengan begitu wisuda online menjadi salah satu jalan ninja berhemat ya guys. Tinggal buat beli kuota saja.

  1. Foto di area kampus

Tidak afdol rasanya kalau tidak foto mengenakan toga di depan rektorat UNY. Lagi-lagi namanya juga sedang kondisi pandemi ya sehingga banyak sekali pembatasan. Terlebih bagi yang tidak berada di sekitar kampus, dan peminjaman toga pun terbatas.

  1. Foto studio

Ini hal wajib banget untuk dilakukan. Terlebih wisudawan online harus banget melakukan foto studio. Sebenarnya tidak harus di studi tapi juga bisa dilakukan di tempat-tempat yang mendukung, bersama keluarga dan saudara sebagai kenangan wisuda kalian ya kan?

Nah, itu tadi beberapa hal yang biasanya terjadi pada saat wisuda online. Kira-kira kalian tim mana, wisuda offline atau wisuda online ya? Semoga bermanfaat.

Dika Andri Pradana

Mahasiswa S1 Pendidikan Bahasa Jerman

Related Articles

Back to top button
X