JogjakuWisata

Tak Hanya di Jakarta, Ancol pun Ada di Jogja

Yup, kamu memang sedang tak salah baca. Ancol yang ini memang terletak di daerah perbatasan Yogyakarta dan Magelang. Lebih dikenal dengan nama Ancol Bligo, karena sebagian kawasan tersebut ada di Desa Bligo, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, dan sebagian wilayahnya ada di kawasan Desa Banjaroyo, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.

Jadi awal sebuah saluran air terkenal, Selokan Mataram,  Ancol Bligo mempunyai peran penting sebagai tulang punggung sistem irigasi persawahan di Yogyakarta. Berhulu di Sungai Progo, dan berakhir di Sungai Opak, selain mengaliri Selokan Mataram, pintu air Ancol Bligo ini pun mengaliri saluran Van der Wijk yang dibangun Belanda pada tahun 1914.

Baca Juga  Bingung Pilih Sarapan ? 5 Tempat Makan Sekitar Kampus UNY Ini Bisa Masuk Listmu !
pic : magelangonline.com

Keberadaan Selokan Mataram dan Ancol Bligo telah dimulai sejak masa penjajahan Jepang. Lewat sebuah proyek irigasi yang dikenal dengan Kanal Yoshiro atau Selokan Mataram pada tahun 1942-1945.

Menurut sejarah, atas hasil kesepakatan Pemerintah Jepang dan Sri Sultan Hamengku Buwono IX, sebagian besar warga Yogyakarta dipekerjakan untuk pembuatan seluran irigasi tersebut, hingga mereka pun tak dikirim ke luar Pulau Jawa sebagai tenaga Romusha. Dan berkat jasa mereka, manfaat dari Selokan Mataram bisa dirasakan hingga kini, khususnya dalam bidang pertanian.

Pemandangan konstruksi irigasi sarat sejarah tak jadi satu-satunya hal yang bisa dinikmati di Ancol Bligo. Keindahan Sungai Progo dengan latar belakang Pegunungan Menoreh tentu tak bisa saja dilewatkan begitu saja. Belum lagi rindangnya pepohonan yang membuat pengunjung betah berlama-lama di sana. Maka tak heran jika pada akhir pekan, Ancol Bligo ramai dikunjungi.

Baca Juga  7 Tempat Rekomendasi Menikmati Senja di Yogyakarta

Kamu pun bisa menjadikan Ancol Bligo sebagai destinasi wisatamu untuk melepas penat setelah didera kegiatan perkuliahan maupun tugas-tugas yang menumpuk. Bukankah menarik bila kita bisa berwisata sambil melihat bukti sejarah yang masih kokoh hingga saat ini?

Resti Dhian

Apa yang saya tulis belum tentu saya | Alumni PBSI UNY

Related Articles

Back to top button
X