Seberapa Efektifkah Presentasi Kelompok Saat Perkuliahan ?
Halo akademia UNY yang semoga sedang berbahagia! Bagaimana kabar kuliah kalian hari ini? Semoga tidak membosankan seperti biasanya. Duduk tenang di kelas, mendengarkan dosen ceramah, dan melakukan presentasi kelompok yang begitu-begitu saja.
Sebagai mahasiswa, tentunya tidak asing dengan metode pembelajaran seperti yang saya sebutkan tadi. Metode pembelajaran yang mengharuskan mahasiswa mempresentasikan paper di depan kelas secara berkelompok dan diakhiri dengan sesi tanya jawab dan pemberian kesimpulan. Lalu, yang menjadi pertanyaan adalah, apakah metode itu efektif untuk diterapkan di setiap perkuliahan di dalam kelas?

Bagi yang mata kuliahnya seperti anak Teknik yang sebagian besar kuliahnya adalah praktek, tentunya presentasi kelompok di depan kelas tidak begitu efektif dilakukan selain presentasi hasil akhir dari proyek yang dikerjakan misalnya. Namun, bagi mahasiswa yang lebih banyak menghabiskan waktu di dalam kelas untuk menerima teori, tentunya diskusi atau presentasi kelompok menjadi metode yang sangat diandalkan dosen dalam pembelajaran selain metode ceramah. Tapi apakah efektif?
Merasakan bangku kuliah dan mengambil jurusan yang banyak memberikan teori, memberikan saya pengalaman yang cukup menggelitik saat mengikuti prosesi belajar-mengajar di kelas. Prosesi belajar-mengajar yang tidak semua efektif jika dilakukan dengan metode presentasi kelompok. Mengapa? Hal tersebut karena semakin lama, minat mahasiswa untuk berdiskusi semakin berkurang. Sehingga presentasi kelompok kebanyakan dilakukan hanya sebatas formalitas memenuhi nilai. Begitu pula yang bertanya, kebanyakan yang bertanya hanya mahasiswa yang ingin mendapatkan nilai lebih saat diskusi tersebut berjalan. Pertanyaannya pun sebenarnya sudah mereka bisa jawab sendiri.
Berbeda dengan mahasiswa yang apa adanya. Mereka hanya akan bertanya jika memang tidak paham dengan materi yang disampaikan dan cenderung acuh terhadap nilai. Sayangnya, metode diskusi atau presentasi kelompok itu hampir selalu dipakai dosen dalam pembelajaran. Selain dapat menghemat suara, dengan presentasi kelompok, target pembelajaran secara kuantitatif dapat terpenuhi. Dengan indikasi tersebut, dapat dikatakan bahwa presentasi atau diskusi kelompok dalam perkuliahan cukup kurang efektif.
Lalu bagaimana solusinya? Sebenarnya tidak terlalu sulit bagi dosen untuk meningkatkan efektivitas dan kualitas pembelajan di kelas. Cukup dengan mempelajari karakteristik mahasiswa di masing-masing kelas yang diampu, dan berikan metode pembelajaran yang lebih variatif. Akan lebih baik juga jika mahasiswa diberikan bekal atau stimulus agar ada kemauan untuk membaca dan menulis. Bagaimana cara membuat dosen paham akan permasalahan dalam perkuliahan tersebut? Jelas dengan dikomunikasikan secara baik-baik. Karena membangun komunikasi yang baik dengan dosen itu sangat diperlukan. Untuk apa? Untuk kebaikan dosen, juga peningkatan kualitas mahasiswanya.