AsmaraPojok #UNYu

Alasan Kenapa Mahasiswa Sastra Indonesia Bisa Jadi Pasangan yang Istimewa

Gaes, coba sebutkan jurusan kuliah yang “wow” banget? Pastinya yang masuk daftar ada kedokteran, psikologi, akuntansi, manajemen, teknik, dan jurusan lainnya. Terus kalau jurusan yang “katanya” biasa-biasa aja gimana? Seperti jurusan sastra, sastra Indonesia lagi. Padahal sebagian besar orang pengennya punya pasangan yang jurusan kuliahnya itu “wow” gitu. Nah, kalau takdirnya dapet pasangan yang jurusannya sastra Indonesia gimana dong? Eits tenang, justru kamu harus bangga kalau punya pasangan mahasiswa jurusan sastra Indonesia. Mengapa?

1.Kamu diajarkan berbahasa dengan baik

satubahasa

Mahasiswa jurusan sastra Indonesia, selain belajar tentang sastra, mereka juga belajar tentang linguistik (bahasa). Jadi jangan heran kalau misalnya pasanganmu akan mengkoreksi setiap kata demi kata yang kamu ucapkan atau yang kamu tulis. Ya karena pasanganmu belajar bahasa, jadinya ya lebih tahu. So, kamu wajib bersyukur nih punya pasangan kayak gini.

2. Kamu diajarkan mengetik sms dan chat dengan bahasa yang baik

thumbnail-etika-chatting
pic : fiesto.com

Memang, kalau sekedar sms atau chat mah pakai tulisan singkatan enggak papa, yang penting kan dapat dimengerti. Namun karena makanan sehari-hari mahasiswa sastra Indonesia ya bahasa, bacaan, dan tulisan, jadi ia sudah cukup hafal dengan tata kalimat. Misalnya menulis dimulai dengan huruf kapital, titik komanya harus sesuai, dan lain-lain. Pokoknya perfeksionis deh. Kegiatan ini bisa melatih kamu kok. Siapa tahu suatu saat nanti kamu dihadapkan untuk mengetik sms kepada orang yang terhormat, kamu nggak akan kaget dan nggak kaku, karena sudah terbiasa mengetik sms dengan bahasa yang baik. Jadi, jangan kamu tinggalkan pasangan kayak gini.

Baca Juga  Ini Dia Animo Pendaftar PMB UNY 2017, CAMABA Wajib Baca

3. Dibuatin puisi

jombloo-rangga
pic : jombloo.co

Nggak semua mahasiswa sastra Indonesia itu pintar membaca puisi, tapi kalau bikin puisi yang cinta-cinta gitu anak sastra Indonesia juga cukup bisa kok, walaupun sedikit baper gitu. Tapi lumayan lah kalau kamu dapet puisi dari dia, harusnya bisa kamu kumpulin dan menjadi arsip puisi dari si doi. Buat kenang-kenangan gitu.

baca juga : 5 Alasan Mengapa Mahasiswa Teknik Informatika UNY Adalah Calon Pasangan Ideal

4. Bisa sebagai editor pribadimu

mon
pic : thetaoofmaewest.com

Misalnya nih, kalian berdua jurusan kuliahnya beda. Misalnya si doi di jurusan sospol (sosial politik), pokoknya jurusan humaniora gitu yang lebih banyak menggunakan bahasa dibanding angka. Eh ternyata si doi kesulitan dalam membuat makalah, mungkin perlu revisi terus. Nah, secara nggak langsung kamu bisa lho menjadi editor pribadi si doi. Karena kamu sudah berkecimpung di dunia bahasa hampir tiap hari, ya kalau sekedar edit-edit kecil kamu pasti bisa lah. Sekedar membantu aja, gimana pun itu kan tugas kuliah si doi hehe

5. Diajak nonton teater

Ketika Klasik, Tradisional, dan Modern Harmonis
pic : fbs.uny.ac.id

Mantap nih. Pacaran anti mainstream. Nonton nggak harus di bioskop. Harusnya kamu bersyukur kalau punya pasangan anak sastra Indonesia, terus tiap ada event diajak nonton teater. Nah, nonton teater pun juga nggak kalah seru kok dengan nonton bioskop. Lagian, biasanya sih ada beberapa pentas teater yang gratis, ada pula yang bayar. Tapi kalau bayar juga nggak semahal nonton di bioskop hehe.

baca juga Romantis, Nanang Alumni UNY Lamar Kekasihnya saat Gerhana Matahari

6. Pasangan idaman banget

Baca Juga  Berikut Jadwal dan Syarat Pendaftaran S2 UNY Intake TA 2021/2022

menantu-idaman-adalah-anak-sastra-3

Gimana nggak idaman coba? Seperti sudah diuraikan di atas, kalau mahasiswa sastra Indonesia itu makanan sehari-harinya ya bahasa, tulisan, dan bacaan. Teman sejatinya literatur tebel-tebel gitu. Terus mata kuliah mahasiswa sastra Indonesia itu keren-keren. Ya ada sosiolinguistik, psikolinguistik, sastra anak, bahasa Sansekerta, dan mata kuliah yang lain yang nggak perlu disebutin. Secara nggak langsung, mahasiswa sastra Indonesia itu mempelajari banyak bahasa, konteks bahasanya juga beranekaragam, sehingga mahasiswa sastra Indonesia dapat menempatkan diri dan dapat menyesuaikan bahasa yang dapat ia gunakan di mana ia berada. Oya, sedikit bocoran nih. Karena mahasiswa sastra Indonesia juga belajar sastra anak, harusnya kamu pertahanin punya pasangan kayak gini. Siapa tahu besok saat sudah berkeluarga bisa mendidik anak dari segi bahasa. Kurang keren apa coba?

Memang, mencari pasangan itu tidak harus difokuskan pada apa jurusan kuliahnya. Intinya tetap satu, hati ini berkata apa sih. Tapi, apa kamu nggak seneng punya pasangan mahasiswa jurusan sastra Indonesia seperti yang sudah disebutin di atas? Seru kan? Pacarannya malah beda dari yang lain. Ciyeee~

Bekti Renggani

Sastra Indonesia | 2014 | Mahasiswi yang suka nonton anime dan makan makanan Jepang

Related Articles

Back to top button
X